Bunga Bangkai
Warga Temukan Bunga Bangkai Tumbuh di Areal Kedabuhen Subulussalam
Dua kuntum bunga bangkai (Amorphopalus titanuum) ditemukan tumbuh di tengah hutan dekat perkebunan warga di Subulussalam.
Penulis: Khalidin | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Khalidin | Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Dua kuntum bunga bangkai (Amorphopalus titanuum) ditemukan tumbuh di tengah hutan dekat perkebunan warga Desa Jontor, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, Minggu (27/10/2019).
Bunga bangkai ini ditemukan dua warga pencari kayu gaharu tak jauh dari tepi sungai Lae Kombih.
Informasi yang dihimpun Serambinews.com, bunga eksotik itu ditemukan pertama kali oleh Rajo Tumangger bersama rekannya Indra yang biasa mencari kayu gaharu di kawasan Kedabuhen, Desa Jontor, Kecamatan Penanggalan.
Raji merupakan penduduk asli desa Jontor sementara rekannya Indra asal Banda Aceh. Saat menemukan bunga tersebut, Rajo dan rekannya sedang berjalan di lokasi tersebut dan mencium bau busuk yang menyengat.
Kemudian penemuan aneh itupun diposting di akun media sosial facebook disertai foto-foto selfie di lokasi bunga bangkai tumbuh.
Diperkirakan tinggi salah satu bunga dari tanah hingga kelopak sekitar 110 sentimeter dan berbau seperti bangkai.
Sedangkan yang satu lagi berketinggian 120 lebar namun belum mekar sempurna. Kedua kuntum bunga bangkai itu mempunyai kelopak berwarna ungu dengan bercak-bercak putih tidak beraturan.
Salah satu bunga beraroma bangkai itu, di bagian atasnya tumbuh melebar berbentuk bulat. Di tengah, terdapat batang inti bunga berwarna merah. Sedangkan, daun bunga, ada yang berwarna merah, kuning, dan hijau keputihan.
Bunga berwarna merah hati itu setiap sore hingga malam hari mengeluarkan bau tak sedap, seperti bau telur busuk, hingga radius lima meter.
Pucuk kuntum bunga terus mengeluarkan lendir yang berbau tak sedap sehingga menarik perhatian lalat hijau.
Rajo mengaku sudah biasa menemukan bunga bangkai di areal Kedabuhen, sehingga saat mencium aroma bau bangkai tidak terlalu curiga.
Dia pun menyempatkan diri mengabadikan dengan kamera ponsel.
Sampai saat ini, kata Rajo bunga bangkai masih tumbuh di lokasi sehingga siapa yang berkesempatan untuk melihat dapat menyusuri jurang Kedabuhen.
Diperkirakan areal tersebut adalah habitat tumbuhnya bunga tersebut, hal ini dibuktikan tingkat populasi spesies Marcopulus yang tumbuh secara tersebar sepanjang lokasi hutan yang menjadi statusnya termasuk sebaran kayu kapur.(*)
• Besok, Donor Darah Digelar di Kantor Serambi Indonesia, Panitia Siapkan Puluhan Doorprize Menarik
• Material Longsor Dibersihkan, Arus Lalu Lintas Meulaboh-Geumpang Kembali Normal
• Polisi Tangkap Seorang PNS di Simeulue, Ini yang Terjadi Saat Diberhentikan Petugas
• Sekdes di Aceh Utara Meninggal Tersengat Listrik saat Bersihkan Pohon Tumbang, Begini Kejadiannya
• BREAKING NEWS - Longsor Susulan Tutupi Jalan, Akses dari Teupah Tengah ke Teupah Selatan Terputus