Bansos
Akhir November, Dinsos Abdya Pasang Stiker di Rumah Penerima Bantuan
Kadis Sosial Abdya, Ikhwansyah SH mengatakan pemasang stiker di rumah-rumah penerima bantuan dari Kemensos tersebut, dilakukan akhir November atau pal
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Akhir November 2019, Dinas Sosial Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) akan memasangan stiker di rumah para penerima manfaat atau bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Pemasangan stiker dilakukan dalam rangka mengurangi dan penyaluran bantuan dari Kemensos berupa program keluarga harapan (PKH) dan program bantuan pangan non tunai (BPNT) tepat sasaran.
Kadis Sosial Abdya, Ikhwansyah SH mengatakan pemasang stiker di rumah-rumah penerima bantuan dari Kemensos tersebut, dilakukan akhir November atau paling lambat awal Desember.
"Awalnya, kita rencanakan pembuatan stiker ini menggunakan APBK, karena tidak tersedia, maka kita minta ke provinsi, dan alhamdulillah disahuti," ujar Kadis Sosial Abdya, Ikhwansyah SH kepada Serambinews.com, Jumat (1/11/2019).
• Awasi Penyelewengan Pupuk, Kadistanpang Pidie Jaya Sidak Kios Penyalur
• Polisi Bongkar Praktik Jaringan Prostitusi yang Libatkan Artis, Tarifnya Rp 100 Juta
• Harga Cabai Merah di Gayo Lues Bertahan Rp 25.000 Per Kilogram
Awalnya, kata Ikhwan, stiker tersebut sudah sampai pada Agustus lalu.
Namun karena ada kesalahan penulisan, maka harus dikembalikan dan dicetak ulang.
"Ada salah kalimatnya, maka provinsi mencetak ulang, Insya Allah, provinsi berjanji akhir bulan November, sudah di kirim ke Abdya," ungkapnya.
Ikhwan mengaku, program pemasangan stiker tersebut harusnya sudah dilaksanakan pada 2018.
Namun, gagal akibat tidak adanya anggaran, mengingat APBK Perubahan 2018 tidak terjadi kesepakatan.
"Memang (harusnya) 2018 sudah terpasang, untuk menimalisir penerima yang tidak tepat sasaran," sebutnya.
Ikhwan menyebutkan, jika ada penerima yang keberatan memasang stiker tersebut di rumahnya, maka secara otomatis para penerima bisa dicoret dan bisa dialihkan ke orang lain.
"Kalau mereka mencopot atau stiker itu hilang di rumahnya, maka kita pastikan penerima itu ganti dengan yang lain," tegasnya.
Karena, katanya, sebelum dipasang di rumah para penerima bantuan tersebut, pihaknya terlebih dahulu membuat surat perjanjian dengan para penerima manfaat.
"Kita berharap dengan pemasangan stiker ini, maka bantuan PKH dan BPNT atau bantuan-bantuan lain dari Kemensos itu tepat sasaran," pungkasnya.
Sebelum pemasangan stiker itu, Ikhwan mengaku, ada ratusan penerima sudah dicoret dari daftar penerima, karena keluarga tersebut dianggap mandiri.
"Iya jumlah yang dicoret sekitar 660 warga, rata-rata selain mundur, mereka sudah memiliki usaha, dan mandiri, sehingga mereka mundur dari penrima PKH," cetusnya.
Selain itu, ia menyebutkan jika saat dilakukan pemasangan itu, terdapat rumahnya besar, dan dianggap mampu, maka akan dicoret dari penerima.
Bahkan, pihaknya tidak memberikan toleransi.
"Kita tidak toleransi, siapa pun, kalau dia mampu, tetap kita coret. Karena, orang lain saja sadar, dan mau mundur," sebutnya.
Apalagi tujuan pemasangan stiker tersebut, lanjutnya, selain masyarakat bisa melihat dan menilai, apakah yang bersangkutan layak atau tidak, sebagai penerima bantuan tesebut.
"Jumlah KPM PKH Abdya, hingga saat ini 8192 orang, kita berharap bantuan ini tepat sasaran, karena jumlah itu terjadi pengurangan dari sebelummya 8852 orang," pungkasnya.(*)