Kisah Tragis Gadis Desa, Dirudapaksa Oleh 500 Pria Sejak Usia 11 Tahun, Pengakuan Korban Memilukan

Tidak berhenti di situ, nahas ia bahkan dikecewakan oleh otoritas setempat setelah tujuh tahun mencoba menguak keadaan desa yang ia tempati.

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/LAKSONO HARI WIWOHO
Ilustrasi 

SERAMBINEWS.COM -  Perdagangan manusia memang masih menjadi masalah di berbagai belahan dunia.

Dari yang berkedok legal hingga yang paling parah adalah hingga menjadi bahan pemuas zina.

Namun kisah kali ini datang dari negara maju Inggris, awal mula terkuak adalah dari penemuan seorang gadis yang mengaku dirudapaksa oleh lebih dari 500 pria dalam jangka waktu 4 tahun.

Tidak berhenti di situ, nahas ia bahkan dikecewakan oleh otoritas setempat setelah tujuh tahun mencoba menguak keadaan desa yang ia tempati.

Perempuan bernama Jennifer dilansir dari Sunday Mirror pada (6/10/2019) untuk pertama kalinya bercerita bagaimana dia justru dipersekusi karena laporannya ini.

Ia dirampok masa kecilnya, direndahkan oleh ratusan pelaku kekerasan dan dikhianati oleh otoritas untuk sekadar meminta bantuan.

Empat tahun ia lalui menjadi korban perdagangan manusia, Jennifer hari ini menandai titik terendah baru dalam skandal pelecehan di daerah Telford.

Jennifer - bukan nama sebenarnya - mengisahkan untuk pertama kalinya bagaimana dia diperkosa oleh lebih dari 500 pria sejak usia 11 tahun.

Dia diperkosa oleh geng jahat pada tahun 80an hingga 90an.

Sering saat ia pulang sekolah, ia juga mengaku diperdagangkan dan ditodongan senjata untuk memuaskan.

Kejadian nyata itu membuatnya begitu hancur sehingga dia pernah suatu hari mencoba bunuh diri.

Pada usia 16 tahun, ia pernah dirudapaksa, dipukul dan memasukkan kerikil ke dalam mulutnya untuk membungkam tangisannya.

Selama empat tahun, sampai dia berusia 19 tahun, dia jatuh di bawah kendali seorang pria yang menjajakannya seperti sepotong daging.

Jennifer mengklaim polisi menolak untuk campur tangan dan berulang kali menangkapnya untuk pelacuran dari usia 16 hingga 19, terlepas dari permintaannya ia dieksploitasi.

Namun tidak satu pun pelakunya diseret ke pengadilan meskipun ada beberapa laporan ke polisi.

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved