Kisah Nenek Rukiyah, Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Sering Digigit Serangga dan Dipatuk Ular
Rukiyah atau biasa dipanggil Mak Iyah, tinggal seorang diri di rumah tak layak huni di tengah hamparan kebun sayuran.
Sementara, Mak Iyah sendiri awalnya tidak sadar jika dirinya habis digigit ular.
Karena selama ini mengaku sering digigit binatang seperti serangga, sehingga sulit membedakan.
"Di sini digigitnya (menunjukkan jari tangan sebelah kanan), waktu di dapur," sahutnya.
Usai terkena gigitan ular tersebut, jari tangannya membengkak dan tiba-tiba meriang, mak Iyah pun lantas menceritakan kejadian tersebut ke tetangga, hingga akhirnya dibawa ke klinik untuk diobati.
Pantauan Kompas.com, gubuk itu sudah dalam kondisi doyong ke belakang.
Tiga bilah bambu dijadikan penopang dinding agar tidak ambruk.
Di dalam rumah berukuran 3x5 meter dengan lantai tanah itu terdapat lima ruangan yang berukuran kecil.
Dua kamar tidur, satu ruang tengah, dapur dan jamban.
Dilihat secara keseluruhan, rumah itu jauh dari kesan layak huni.
Dinding bilik bambu sudah lapuk dan berlubang, bahkan dinding kamarnya sudah jebol.
Tanpa Listrik Di dapur hanya ada tungku perapian yang biasa digunakan untuk memasak.
Untuk kebutuhan mandi dan buang hajat, mak Iyah memakai jamban di samping dapur yang ukurannya hanya sebadan.
Sehari-hari ia menghabiskan waktu dengan berdiam diri di gubuknya.
Sesekali turun ke perkampungan untuk berinteraksi dengan warga.

Meski masih sanggup berjalan, namun ia sudah tidak mampu bekerja.