Siaga Bencana

Pertama di Indonesia, Tagana Abdya Bentuk Relawan Tingkat Desa, Ini Harapan Kadis Sosial Aceh

Pembentukan relawan Tagana tingkat desa yang total berjumlah 456 orang atau 3 orang desa ini diklaim sebagai yang pertama di Indonesia.

Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/RAHMAT SAPUTRA
Kadis Sosial Aceh, Drs Alhudri menyerahkan bantuan motor dapur umum lapangan, minyak goreng, kompor, galon air mineral, tenda, kain sarung, rompi pelampung, tabung gas, dan sejumlah perlengkapan lainnya, pada acara sosialisasi Sahabat Tagana Gampong, Selasa (5/11/2019) di Aula Bappeda Abdya. 

Salah satu cara dan upaya pengurangan bencana juga memakai metode dengan kearifan lokal.

Namun, ada sebagian meletakkan kearifan lokal sebagai metode atau cara lama yang harus ditinggalkan.

"Contoh sederhana kejadian gempa dan tsunami 2004, dengan kata 'Smong', telah menyelamatkan warga Simeulue dari hantaman dampak dari gempa dan tsunami kala itu," terangnya.

Dinsos Bersama Tagana Gayo Lues Bangun Rumah Penderita Gangguan Jiwa, Ini Bentuk dan Ukuran Rumahnya

Usaha Penyulingan Minyak Pala di Abdya Hanya Tersisa Empat Unit Lagi

Wabup Abdya Targetkan 2022 tidak Ada Lagi Rumah tak Layak Huni di Abdya

Dampak dari gempa dan tsunami itu, sebutnya, menjadi catatan sejarah walaupun Pulau Simuelue yang awalnya terkena, namun hanya 7 orang korban meninggal.

Ini terjadi, karena masyarakatnya sejak dini, dan menjadi turun temurun ditanam tentang siaga bencana.

"Dengan menyebutkan, smong, smong datang, masyarakat berhamburan lari ke gunung, sambil membawa anak-anak, orang tua, perempuan dan sanak saudara, untuk menyelamatkan sanak saudara," katanya.

Untuk itu, Alhudri berharap pengetahuan kearifan lokal bisa dijadikan sebagai pendidikan siaga bencana, yang sesuai dengan karakter lokal di daerah masing-masing.

"Namun, harus diperbarui sesuai dengan perkembangan zaman. Sehingga, bisa menyelamatkan diri saat ada bencana," katanya.

Selain itu, tambahnya, cara dini menghindari kita dari bencana alam, yaitu menanam pohon cemara dan mangrove di pinggir pantai, guna menahan ombak yang besar.

Kemudian menanam pohon bambu di bantaran sungai, untuk mengurangi potensi banjir.

"Mari kita menjaga alam, maka alam jaga kita, bersama kita pasti bisa, karena tidak ada hal yang susah dicapai, kalau dasar kebersamaan itu menjadi Prinsip utama," pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, Kadis Sosial Aceh, Drs Alhudri menyerahkan bantuan untuk Abdya, yaitu motor daput umum lapangan satu unit, minyak goreng 30 dus, kompor 6 unit, galon air mineral, tenda, kain sarung 300 lembar, rompi pelampung, tabung gas, dan sejumlah perlengkapan lainnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved