Berita Aceh Barat Daya

Usaha Penyulingan Minyak Pala di Abdya Hanya Tersisa Empat Unit Lagi

Pala merupakan salah satu tanaman perkebunan komoditi ekspor di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), selain kelapa sawit

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF
Salah seorang agen pengepul di Desa Seunaloh, Blangpidie, Abdya, sedang mensotir biji pala basah, Minggu (3/11/2019). Harga pala mengalami stagnan selama satu terakhir pada kisaran Rp 16.000 sampai Rp 17.000 per kg untuk biji pala basah dan biji pala kering berkisar Rp 35.000 sampai Rp 40.000 per kg 

“Produksi berkurang, antara 50 sampai 60 persen dibandingkan era tahun 90-an ,” katanya.

Tingkat produksi terus berkurang disebabkan areal tanaman pala mati diserang hama penggerek batang dan jamur busuk akar, terus meluas.

Pejabat pada Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Abdya, memperkirakan tidak kurang 50 persen dari areal tanaman pala seluas 2.697 hektare mati diserang hama sangat mematikan itu.

Peristiwa ini mengakibatkan usaha penyulingan minyak pala di Abdya, mengalami kekurangan bahan baku, berupa biji pala kering untuk diproses menjadi minyak. 

Diperpuruk lagi tingkat harga minyak pala  kurang menggembirakan sehingga diperkirakan sejumlah pengusaha penyulingan minyak pala di Abdya, memilih tutup usahanya.(*)   

Anggota DPRA Pertanyakan Realisasi APBA-P 2019, Sorot Anggaran 200 Miliar di Dinas Pendidikan Aceh

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved