Berita Aceh Barat
Pipa PDAM Kaway XVI Aceh Barat Rusak, Suplai Air Bersih Terhenti
Suplai air bersih terhenti di kawasan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat hingga Rabu (6/11/2019) yang terjadi sejak empat hari yang lalu
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Suplai air bersih terhenti di kawasan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat hingga Rabu (6/11/2019) yang terjadi sejak empat hari yang lalu.
Hal itu terjadi diduga akibat mengalami kerusakan pipa penyedot air ke pengolahan.
Akibat kondisi tersebut, pihak PDAM tidak dapat memproduksi air bersih untuk di suplai kepada pelangan.
• Kenapa Septic Tank Bisa Meledak? Begini Penjelasan Polisi dan Cara Mengantisipasinya
Kepala PDAM Tirta Meulaboh Muktar Ali Muddin kepada Serambinews.com, Rabu (6/11/2019) mengatakan, akibat kerusakan pompa tersebut telah mengakibatkan suplai air bersih ke palangan kini tidak bisa dilakukan.
Kondisi tersebut membutuhkan biaya besar untuk memperbaikinya, sehingga perlu melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah terhadap kebutuhan penanganan kerusakan itu.
Pihaknya belum bisa memastikan kapan perbaikan itu bisa dilakukan.
Karena membutuhkan biaya besar untuk memperbaiki pompa yang rusak itu.
Sebab sebagian peralatan tersebut butuh pengadaan yang baru.
• Akibat Pohon Tumbang, Listrik Padam Empat Jam di Bener Meriah
Sedangkan peralatan lama telah usang yang digunakan setelah tsunami dulu.
Kondisi tersebut memerlukan pergantianya, sebab yang telah rusak itu tidak bisa diperbaiki lagi.
Sementara Wakil Ketua DPRK Aceh Barat Ramli SE saat menyaksikan langsung kerusakan pompa tersebut mengatakan, kerusakan PDAM itu butuh penaganan cepat.
Karena sebagian warga sangat membutuhkan air bersih di wilayah itu.
Sehingga pihaknya berharap kepada pemerintah untuk menanggulangi kebutuhan tersebut guna kepentingan masyarakat banyak.
“Saya ke lokasi lantaran ada warga yang mengeluhkan masalah suplai air bersih dari PDAM yang tidak berfungsi lagi saat ini.
• Heboh, Kas Subulussalam Dikabarkan ‘Bobol’, Nilainya Capai Rp 2 Miliar