Berita Abdya

Air SPAM Suka Damai Abdya Macet bukan karena Pipa Tinggi, Tapi Ini Sebab Versi PDAM Gunoeng Kila

Dampaknya, ratusan rumah di tiga desa, Lohok Puntoy, Seuneulop dan Keude Manggeng, Kecamatan Manggeng sering terputus pasokan air bersih

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
serambinews.com
Sambungan pipa suplai air bersih pada SPAM Suka Damai, tergeletak di dasar Sungai Krueng Manggeng atau di bawah jembatan rangka baja Suka Damai, Lembah Sabil. Foto direkam beberapa waktu lalu.  

Dampaknya, ratusan rumah di tiga desa, Lohok Puntoy, Seuneulop dan Keude Manggeng, Kecamatan Manggeng sering terputus pasokan air bersih selama setahun terakhir.

Air SPAM Suka Damai Abdya Macet bukan karena Pipa Tinggi, Tapi Ini Sebab Versi PDAM Gunoeng Kila

Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE – Macetnya suplai air bersih dari Sarana Penyediaan Air Minum (SPAM) Suka Damai, Kecamatan Lembah Sabil menuju wilayah Kecamatan Manggeng, Abdya karena debit air pada intake mata air berkurang drastis. 

Demikian versi Direktur Perusahaan Daerah Air Minum Gunoeng Kila (PDAM GK) Abdya, Rosi Padedi SST, ketika menjawab Serambinews.com, Kamis (7/11/2019).

Pernyataannya ini sekaligus menanggapi Penjaga SPAM Suka Damai, Rusdin, yang menyebut air macet karena pipa di jembatan rangka baja Suka Damai terlalu tinggi.

Tepatnya sekitar 5 meter dari permukaan sungai, sehingga  tidak mampu dilewati air dari intake (mulut tanggapan air) di mata air Gunung Syahoeb.

“Bukan karena jaringan pipa dipasang terlalu tinggi di lokasi jembatan rangka baja Suka Damai, tapi disebabkan debit air pada intake mata air lokasi gunung setempat sangat berkurang,” kata Rosi Padedi. 

Belasan Jiwa Terdampak Kebakaran Singkil

Dampaknya, ratusan rumah di tiga desa, Lohok Puntoy, Seuneulop dan Keude Manggeng,  Kecamatan Manggeng sering terputus pasokan air bersih selama setahun terakhir.

Sejumlah sekolah (SD/SMP/MTs/SMA) dan rumah ibadah  (masjid/mushala) serta kantor pemerintah mengalami nasib yang sama.

Rosi menjelaskan, SPAM Suka Damai sebenarnya masih menjadi tanggungjawab Dinas Perkim dan LH Abdya, karena belum ada unit pengelolaan air di Manggeng.

Sekitar Maret lalu, Dinas Perkim dan LH minta bantu menangangani jaringan pipa yang putus di lokasi jembatan Suka Damai.

“Penyebab putus pipa itu saya tak tahu,” katanya.

Kemudian PDAM GK melakukan penanganan dengan menaikkan jaringan pipa besi dari dasar sungai ke atas jembatan rangka baja, kemudian dilas.

“Ketinggian pipa besi yang kita pasang pada sisi jembatan berdasarkan ukuran tingkat ketinggian sumber air.

Disdukcapil Aceh Tengah Ubah Pelayanan Jadi Lebih Mudah, Ini yang Dilakukan

Selama ketinggian sumber air lebih tinggi dari jaringannya maka pasti teraliri. Kita sudah survey lokasi sebelum dipasang,” kata Rosi.

Buktinya, setelah dipasang jaringan pipa tersebut berfungsi memasok kebutuhan air ke kawasan tiga Kecamatan Manggeng.

Hanya saja, kata Rosi, jika musim kemarau barang kali suplai menjadi macet.

“Penyebabnya, debit air pada intake sistem grafitasi pada mata air Gunung Suka Damai  sangat berkurang, bukan karena jaringan pipa dipasang terlalu tinggi pada lokasi jembatan,” papar Dirut PDAM GK itu.

Kekurangan debit air terjadi berbagai sebab, bisa faktor alam atau terjadi kerusakan lingkungan serta bisa pengaruh cuaca.

“Artinya, masalah air tidak normal turunya karena persoalan debit air sangat berkurang,” tambah Rosi.

Eks Kombatan GAM Minta Presiden Bantu Memulangkan Irwandi Yusuf

Seperti diberitakan, kebutuhan air bersih untuk Puskesmas Manggeng, Abdya sering dipasok dengan bantuan mobil pemadam kebakaran (damkar).

Hal itu dilakukan, setelah suplai air bersih dari SPAM Suka Damai, Lembah Sabil sering terputus dalam kurun waktu sekitar satu tahun terakhir.   

“Ketika suplai air terputus, kita minta bantuan mobil pemadam untuk memasok air,” kata Kepala Puskesmas Manggeng, Eddy Fitri dihubungi Serambinews.com, Rabu (6/11/2019). 

Kebutuhan air bersih di puskesmas rawat inap itu, tergolong banyak untuk pengunjung, pasien, dan para medis.

Bila suplai air terputus, maka  sangat merepotkan, terutama ketika banyak pasien yang dirawat yang  didampingi beberapa anggota keluarga, sehingga kebutuhan air menjadi  meningkat.

Mengatasi ketiadaan air, pihak Puskesmas sering memasok air bersih dengan meminta bantuan mobil damkar.

“Jika pasien banyak, maka air satu tanki mobil damkar bertahan satu atau paling lama dua hari,” kata Eddy.  

Vonis Calo CPNS Lebih Rendah dari Tuntutan Jaksa, Dituntut Penjara 3 Tahun Divonis Hanya 1 Tahun

Jika musim hujan sangat terbantu karena bisa memanfaatkan air sumur yang ditarik dengan pompa.

Mana kala kemarau sumur Puskesmas menjadi kering dan suplai air bersih juga terputus.

Pantauan Serambinews.com bukan saja puskesmas, ratusan rumah warga, sekolah dan rumah ibadah (masjid) kawasan tiga desa di Kecamatan Manggeng, Abdya, terputus pasokan air bersih dari SPAM Suka Damai, Kecamatan Lembah Sabil.

Peristiwa meresahkan itu, terjadi selama satu tahun terakhir.

Tepatnya sejak dimulai pekerjaan pembangunan jembatan rangka baja Suka Damai, Kecamatan Lembah Sabil pada Oktober 2018 lalu.

Ratusan rumah yang terhenti suplai air bersih berada dalam tiga desa yaitu, Lhok Puntoy, Seuneulop, dan Keude Manggeng.

Sarana umum dalam kawasan tiga desa tersebut  mengalami nasib yang sama. Antara lain,  Puskesmas Manggeng, SMAN 2 Abdya, Masjid At-Taqwa Manggeng, sejumlah SD dan SMP/MTs dalam kawasan tiga desa tersebut.

Kebutuhan air akhirnya mengandalkan dari sumur bor yang kualitasnya tidak layak karena  berwarna keruh dan berbau.

Persoalan ini, menurut Penjaga SPAM Suka Damai, Rusdin dihubungi Serambinews.com, Rabu (6/11/2019) jaringan pipa yang dipasang PDAM GK pada jembatan rangka setempat terlalu tinggi dari posisi semula atau dengan ketinggian tidak kurang 5 meter dari permukaan air sungai.

Sehingga tidak mampu dilewati air yang dipasok dari intake (mulut tanggapan air) di mata air Gunung Syahoeb.

Hal ini mengakibatkan kawasan tiga desa Kecamatan Manggeng terputus suplai air. “Kecuali, bila musim hujan pasokan air bisa sampai ke rumah-rumah warga,” papar Rusdin.  

Masyarakat mengharapkan PDAM GK Abdya, agar merombak kembali jaringan pipa besi yang dipasang  sangat tinggi pada jembatan rangka baja Suka Damai.

Jika tidak, maka peristiwa terhenti suplai air yang sudah terjadi selama satu tahun terus berlanjut.  

Lebih lanjut Rusdin menjelaskan, SPAM Suka Damai, Kecamatan Lembah Sabil sebelumnya memasok air secara normal sampai wilayah tiga desa dalam Kecamatan Manggeng.

Selain itu memenuhi kebutuhan air warga Desa Damai serta warga yang mendiami kompleks perubahan duafa daerah itu.  

 Masalah muncul setelah dimulai pembangunan rangka baja Suka Damai. Tepatnya lokasi perbatasan Kecamatan Lembah Sabil dengan Kecamatan Manggeng. 

Sebab, pembangunan jembatan tersebut dilakukan dengan  membongkar jaringan pipa besi SPAM.

Di mana pipa tersebut, sebelumnya dipasang melintang pada badan jembatan yang lama.

“Sayangnya, jaringan dari pipa besi itu dipotong sebanyak 11 batang ukuran panjang 5 meter, kemudian dibiarkan jatuh dan terlantar begitu saja dalam sungai, akhirnya diselamatkan masyarakat,” kata Rusdin.

Sedangkan rekanan atau kontraktor pelaksana pembangunan jembatan rangka baja tidak bertanggungjawab untuk memasang kembali jaringan pipa besih yang telah dipotong.

Ketika ditanya masyarakat kepada kontraktor pembangunan jembatan, jawaban yang diperoleh bahwa pemasangan kembali pipa tersebut tidak masuk dalam kontrak pekerjaan jembatan.

“Lalu, kami bertanya, apakah ‘merusak’ jaringan air bersih yang semula berada pada badan jembatan yang lama masuk dalam kontrak pekerjaan,” kata Rusdin, warga Lhok Puntoy, Manggeng.

Namun pelaksana proyek tetap tidak menanggapi.

Sehingga pasokan air ke wilayah Kecamatan Manggeng putus total beberapa bulan.

Peristiwa itu membuat warga menjadi kalangkabut.

Akhirnya Rusdin selaku penjaga SPAM Suka Damai bersama beberapa warga, melapor peristiwa tersebut kepada Dinas Perkim dan LH Kabupaten Abdya.

Kemudian Perkim dan LH meminta pihak PDAM GK Abdya, agar membangun kembali jaringan pipa yang sudah dibongkar pelaksana pembangunan jembatan Suka Damai. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved