Banjir Aceh Utara
BREAKING NEWS - Krueng Keureuto dan Krueng Pirak Meluap, Lima Desa di Matang Kuli Aceh Utara Banjir
Informasi diperoleh Serambinews.com, akibat banjir luapan sungai itu menyebabkan ratusan rumah di lima desa dalam Kecamatan Matangkuli terendam.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Mursal Ismail
Informasi diperoleh Serambinews.com, akibat banjir luapan sungai itu menyebabkan ratusan rumah di lima desa dalam Kecamatan Matangkuli terendam.
BREAKING NEWS - Krueng Keureuto dan Krueng Pirak Meluap, Lima Desa di Matang Kuli Aceh Utara Banjir
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Krueng Keureuto dan Krueng Pirak, Aceh Utara, meluap.
Akibatnya lima desa di Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, yang mengelilingi sungai tersebut terkena banjir luapan kedua krung ini, Selasa (12/11/2019) sekira pukul 06.30 WIB.
Informasi diperoleh Serambinews.com, akibat banjir luapan sungai itu menyebabkan ratusan rumah di lima desa dalam Kecamatan Matangkuli terendam.
Masing-masing, Desa Alue Euntok, Desa Tumpok Barat, Desa Hagu, dan Desa Alue Tho, terakhir Desa Meuria.
Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin melalui Kapolsek Matangkuli Iptu Sudiya Karya, mengatakan penyebab banjir luapan itu kepada Serambinews.com, Selasa (12/11/2019).
“Banjir terjadi akibat meluapnya air dari sungai Krueng Keureuto yang disebabkan hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut kemarin,” kata Kapolsek Matangkuli.
• Subulussalam Cari Celah Agar Pelamar CPNS Hanya untuk Peserta Ber-KTP Daerah
• Jadi Lulusan Terbaik, Pemuda Ini Kecewa dan Menangis Hari Wisudanya Tak Hadiri Orangtua
• CPNS 2019 - Kemenag Buka 5.815 Formasi, Berikut Link Download PDF-nya
• Tunjangan Pensiun PNS Diusulkan Naik hingga Rp 700 Juta
• Banjir Luapan Kepung Tiga Gampong di DAS Krueng Langsa Hingga Satu Meter, Ada yang Mengungsi
Kapolsek menyebutkan hingga kini ketinggian air rata-rata diperkirakan mencapai 20-30 centimeter.
“Masyarakat masih bertahan di rumah masing-masing serta tetap melakukan aktivitas sehari-hari,” ujar Kapolsek Matangkuli .
Menurut Iptu Sudiya Karya, proses belajar mengajar di sekolah juga berjalan masih sebagaimana biasanya.
Selain itu, banjir juga merendam persawahan milik warga yang baru saja menyemai benih. “Debit air saat sekarang ini sedang naik,” pungkas Kapolsek Matangkuli.
Sementara itu, M Nasir warga Hagu Matangkuli kepada Serambinews.com menyebutkan, banjir sudah merendam rumah warga di kawasannya.
Bahkan, jalan lintas Hagu dengan Desa Alue Tho juga tak bisa dilintasi lagi, karena ketinggian air sudah mencapai 40 centimeter.
“Air terus naik, tapi kali yang meluap air Krueng Pirak dan Krueng Krueureuto,” ujar M Nasir. (*)