Berita Aceh Malaysia

Kebutuhan Dana Tercukupi, Ibu dan Empat Anak yang Telantar di Malaysia Akhirnya Kembali ke Aceh

Sangat jarang warga Aceh yang tinggal di sana, sehingga May Sarah kesulitan mengakses bantuan dari komunitas Aceh yang tinggal di negeri jiran itu.

Penulis: Seni Hendri | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/Hand Over
Tokoh Aceh di Malaysia, Bukhari Ibrahim bersama ibu dan empat anak yang sudah delapan bulan telantar di Malaysia. 

Setiba di Medan, jelas Bukhari, May Sarah Binti Safrudin dan anak-anaknya, disambut oleh anggota DPRK Aceh Timur yang juga Ketua PPP setempat, Tgk H Mudawali Ibrahim.

Dari Medan, May Sarah dan empat anaknya dibawa ke rumah Mudawali di Langsa, untuk diantar ke kampung halamannya, di Gampong Naleung, Kecamatan Julok, Aceh Timur.

Gadis Aceh Dijual di Malaysia

Video - Wawancara Eksklusif, Bukhari Ungkap Nasib Miris Gadis Aceh di Malaysia

Harus Bayar Denda

Bukhari mengatakan, proses pemulangan May Sarah dan empat anaknya ke Aceh tidak berjalan dengan mudah.

Perlu waktu dan uang untuk mengurus Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, pembayaran denda atas pelanggaran imigrasi, serta pembelian tiket pesawat untuk ibu dan empat anaknya itu.

Bukhari mengatakan, total uang yang diperlukan untuk keperluan tersebut mencapai 6000 Ringgit atau Rp 20,2 juta.

“Seminggu lalu kita masih kekurang sekitar 3000 Ringgit atau Rp 10 juta. Namun berkat bantuan donasi masyarakat Aceh yang ada di berbagai daerah di Malaysia dan Aceh, akhirnya kekurangan dana Rp 10 juta tersebut terkumpul, dan langsung kita lakukan pembayaran denda, pembuatan paspor (SPLP), dan pembelian tiket," ungkap Bukhari.

Abu Paloh Gadeng dan Datuk Mansyur Imbau Gadis Aceh Jangan Tergiur Rayuan Bekerja di Malaysia

Gadis Aceh, Waspada Bujuk Rayu Agen dengan Iming-iming Gaji Besar di Malaysia

Ia merincikan, bantuan dana dari Aceh adalah Rp 3 juta dari Tgk Mudawali Ibrahim, Anggota DPRK Aceh Timur yang juga abang kandung Bukhari, serta Rp 6 juta dibantu oleh Rusli Bin Yacob, suami May Sarah yang telah lebih dulu kembali ke Aceh.

Selanjutnya, bantuan lainnya dibantu oleh masyarakat Aceh yang ada di Malaysia, seperti dari Datuk Mansyur bin Usman (Presiden KMAM), Mustafa Ketua Masyarakat Aceh Klang, Ahli Grup Waqulja KL, Grup PPDM Idi Cut, anggota Grup Aceh Peduli Selayang, Persatuan Aneuk Nanggroe Johor Bahru, dan donatur dari segenap masyarakat Aceh yang ada di Malaysia.

Proses pengumpulan dana dan membantu proses pemulangan Rusli dan keluarga memakan waktu hingga 2 bulan.

Sementara itu, Rusli Bin Yacob yang sekarang sudah berada di Aceh Timur mengaku sudah menunggu kedatangan istri dan anaknya.

"Insya Allah saya juga akan ikut menjemput ke Kuala Namu," ungkap Rusli kepada Serambinews.com.

“Sudah sekitar 10 bulan saya tidak bertemu istri dan empat anak saya. Setelah bebas (dari penjara di Malaka) saya langsung pulang ke Aceh via Bandara Kuala Namu. Tiket saya dibelikan oleh Bang Bukhari Bin Ibrahim tokoh masyarakat Aceh di Malaysia yang sering membantu warga Aceh yang kesulitan di sana,” ungkap Rusli.(*)

Gadis Aceh Utara Meninggal di Malaysia

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved