Laskar Tjoet Nja’ Dhien
Pemerintah Dukung dan Sanggupi Lima Usulan Laskar Tjoet Nja’ Dhien
Tuntutan tersebut, kata Rukaiyah menjadi kesepakatan bersama untuk segera direalisasikan sebagai bentuk kepedulian dan kecintaan terhadap nilai-nilai
Penulis: Nasir Nurdin | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Nasir Nurdin | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Aktivis perempuan yang tergabung dalam wadah organisasi Laskar Tjoet Nja’ Dhien mengajukan lima point tuntutan/usulan kepada pemerintah pada momentum mengenang 111 tahun wafatnya pahlawan nasional tersebut.
Ketua Laskar Tjoet Nja’ Dhien Aceh, Hj Rukaiyah Ibrahim Na’im kepada Serambinews.com menginformasikan, ada lima tuntutan yang mereka ajukan kepada pemerintah pada momentum peringatan 111 tahun wafatnya Tjoet Nja’ Dhien tahun 2019.
Tuntutan tersebut, kata Rukaiyah menjadi kesepakatan bersama untuk segera direalisasikan sebagai bentuk kepedulian dan kecintaan terhadap nilai-nilai luhur yang diwariskan pahlawan bangsa.
• Mengenang 111 Tahun Meninggal Cut Nyak Dhien, Ratu Perang Simbol Heroisme Perempuan Aceh
• Luapan Air Krueng Meurebo Aceh Barat Mulai Rendam Puluhan Rumah dan Badan Jalan di Pasie Mesjid
• Banjir Kepung Dua Kecamatan di Nagan Raya, Dandim Perintahkan Personel Siaga Bantu Warga
Kelima poin tuntutan dan kesepakatan bersama itu meliputi, pertama, pembangunan monumen Tjoet Nja’ Dhien di Lampadang (Lamteh), Aceh Besar; kedua, diadakan peringatan hari pahlawan Tjoet Nja’ Dhien di Provinsi Aceh setiap tanggal kelahiran dan wafatnya pada bulan November; ketiga, wajib berbahasa Aceh sekali dalam seminggu di semua lini pemerintahan dan sekolah.
Berikutnya, keempat, berbusana nuansa Aceh sekali dalam seminggu di semua lini pemerintahan Provinsi Aceh dan pelajar; dan, kelima, pemutaran film Tjot Nja’ Dhien di SD dan SMP se-Provinsi Aceh pada peringatan hari kelahiran Tjoet Nja’ Dhien setiap 6 November.
Butir-butir tuntutan dan kesepakatan bersama itu, menurut Rukaiyah sudah disampaikan pihaknya ketika beraudiensi ke Bupati Aceh Besar, Pimpinan DPRK Aceh Besar dan Pimpinan DPRK Banda Aceh, Ketua Bappeda Aceh, Kepala Badan Kesbangpol, Ketua Fraksi PPP DPRA, Fraksi PNA DPRA, dan berbagai pihak lainnya baik di jajaran eksekutif maupun legislatif.

“Paling tidak pada tahap awal ini, usulan/tuntutan kami mendapat respons positif dan dukungan dari Pak Bupati Aceh Besar, Wali Kota Banda Aceh, Pemerintah Provinsi, pihak legislatif baik di DPRK Banda Aceh, Aceh Besar, maupun DPRA,” ujar Rukaiyah.
Puncak peringatan
Puncak peringatan hari wafatnya Pahlawan Nasional Tjoet Nja’ Dhien di Provinsi Aceh tahun ini dilaksanakan oleh Laskar Tjoet Nja’ Dhien di arena Car Free Day, Jalan Tgk Daud Beureu-eh (depan Kantor Bappeda Aceh) di Banda Aceh, Minggu pagi, 17 November 2019.
Acara tersebut ditandai dengan pembacaan deklarasi (kesepakatan bersama) lima poin tuntutan Laskar Tjoet Nja’ Dhien, sambutan Plt Gubernur Aceh diwakili Kadis Sosial Aceh Drs Ahhudri, dan sambutan Wali Kota Banda Aceh, Aminullah SE.
Dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kadis Sosial Aceh, Plt Gubernur Aceh mengapresiasi berbagai usulan yang disuarakan masyarakat, termasuk oleh Laskar Tjoet Nja’ Dhien sebagai wujud penghormatan dan mengenang jasa-jasa pahlawan bangsa, termasuk Tjoet Nja’ Dhien.
“Kita bersyukur, Laskar Tjoet Nja’ Dhien berani tampil ke depan untuk mengusulkan berbagai ide termasuk membangun Monumen Tjoet Nja’ Dhien. Pemerintah Aceh tentu mendukung usulan ini,” kata Plt Gubernur Aceh dalam sambutan tertulisnya.
Menurut Kadis Sosial Aceh, selain Monumen Tjot Nja’ Dhien, Pemerintah Aceh juga akan merenovasi makam Pahlawan Nasional Tjot Nja’ Dhien di Sumedang, Jawa Barat. “Renovasi itu akan kita lakukan pada tahun 2020,” ujar Alhudri menjawab Serambinews.com di sela-sela acara puncak peringatan hari wafat Tjoet Nja’ Dhien tahun 2019.