8 Fakta Pilot Pingsan Saat Penerbangan Batik Air, Pesawat Mendarat Darurat hingga Dikomando CoPilot
Pesawat itu terpaksa mendarat darurat karena sang pilot, Djarot Harnanto, mengalami gangguan kesehatan.
Sementara itu, Abdul Muis, salah seorang penumpang pesawat Batik Air tujuan Kupang-Jakarta, mengatakan, jadwal penerbangan direncanakan pukul 12.50 Wita.
"Tadi saya sudah berada di ruang tunggu, tapi pesawat katanya tunda keberangkatan karena pilot pingsan," ungkap Muis.
"Karena masih menunggu penggantian pesawat, saya kemudian kembali ke rumah. Sesuai info dari maskapai, pesawat pengganti akan tiba pukul 19.00 Wita," kata Muis.
6. Pilot yang Pingsan Dirawat di RS Siloam Kupang
Pilot Batik Air Djarot Harnanto saat ini masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum (RSU) Siloam Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Djarot menjalani perawatan, setelah pingsan dalam pesawat yang dipilotinya dari Jakarta menuju Kupang.
"Pasiennya (pilot) masih dirawat secara intensif,"ungkap Direktur RSU Siloam Kupang, Hans Lie, kepada Kompas.com, Senin (18/11/2019) pagi.
Menurut Hans, saat pertama kali masuk ke Siloam, Djarot dalam keadaan sadar.
Namun, Hans enggan membeberkan secara detail, soal jenis penyakit yang diderita oleh sang pilot, mengingat standar kode etik kedokteran dan aturan rumah sakit Siloam.
Hans menyebut, pilot tersebut tiba di rumah sakit Siloam Minggu (17/11/2019), sekitar pukul 13.30 Wita dan langsung mendapat penanganan pertama di Instalasi Gawat Darurat.
"Pasiennya masih dirawat dan kami minta maaf, kalau untuk saat ini pasien tidak menerima kunjungan,"ujarnya.
7. Penjelasan pihak Batik Air
Pihak Batik Air, memberikan penjelasan lengkap, menyusul insiden pilot Batik Air seri A-320 dengan nomor penerbangan ID-6548, yang pingsan, saat penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta-Kupang, Minggu (17/11/2019) siang.
Lantaran pilot yang diketahui bernama Djarot Harnanto diduga pingsan, pesawat pun akhirnya mendarat darurat di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan, operasional sudah dijalankan sesuai prosedur.
Menurutnya, penerbangan ID-6548 sudah dipersiapkan dengan baik.
"Batik Air membawa tujuh kru dan 148 tamu,"ungkap Danang kepada Kompas.com, Minggu sore.
8. Pilot sakit, kopilot bekerja sesuai aturan
Danang menjelaskan, sebelum diberangkatkan, pesawat Airbus 320-200CEO registrasi PK-LUF itu, sudah melalui pemeriksaan lebih awal (pre-flight check) dan seluruh kru menjalani pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan laik terbang (airworthy for flight).
Batik Air lanjut Danang, mengudara pada pukul 9.12 WIB dari Bandar Udara (Bandara) Internasional Soekarno-Hatta dan jadwal mendarat di Badara El Tari Kupang pada pukul 12.40 WITA.
"Sebelum menurunkan ketinggian, Pilot in Command (PIC) dalam hal ini pilot merasa adanya gangguan kesehatan dengan indikasi pusing berat sehingga membuat konsentrasi terpecah dan lemas,"jelas Danang.
Selanjutnya kata Danang, seluruh kru yang bertugas bekerja berdasarkan prosedur dan tindakan yang tepat.
"Pilot pun mendapatkan pertolongan pertama,"kata Danang.
Penerbangan ID-6548 dengan komando kopilot (first officer) dan menginformasikan bahwa akan mendarat dalam keadaan darurat (emergency landing).
Kondisi ini sebut Danang, sudah sesuai tindakan operasional penerbangan dalam buku manual.
• Bener Meriah Diguyur Hujan, Ini Prakiraan Cuaca Wilayah Lainnya di Aceh Hingga 21 November 2019
• Kadis SI Langsa Mengaku Salah Kutip Soal Keuchik Bisa Dipecat Jika tak Shalat Berjamaah
• Pertamina Harus Pastikan Kucukupan Kuota Gas Elpiji 3 Kg
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Pesawat Mendarat Darurat di Kupang karena Pilot Sakit, Pusing Berat, hingga Dikomando Kopilot" dan Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pilot yang Pingsan Saat Penerbangan Batik Air Masih Dirawat di RS Siloam Kupang"