Satu Keluarga Disambar Petir di Sawah, Nurlela Meninggal di Tempat, Suami dan Dua Anaknya Selamat
Satu keluarga yang terdiri atas suami istri dan 2 anaknya disambar petir saat berada di pondok sawah milik mereka di Desa Siharbangan
Sedangkan Nurlela Boru Marbun ditemukan masyarakat berada di bawah pondok sawah dan saat ditemukan yang bersangkutan sudah tidak bernyawa.
"Warga langsung bergotong royong membawa Nurlela ke rumah duka yang berada di Desa Aek Dakka,"ujarnya.
"Mereka ini satu keluarga dan saat berada di pondok sawah, disambar petir.
Cuma istrinya Nurlela yang tidak selamat karena meninggal di tempat pascatersambar petir," kata Sukamat.
• BREAKINGNEWS - Beredar Kabar Kepala BKPSDM Subulussalam Mengundurkan Diri
• Polisi Ungkap Penadah Barang Curian di Aceh Barat, Pelaku Utama Diringkus
Bupati Tapanuli Tengah Bahtiar Ahmad Sibarani mengungkapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya yang menimpa keluarga Perlianto Nadeak.
"Ini kejadian yang sangat luar biasa dan kejadian ini sudah berapa kali terjadi di Tapteng. Baik bagi petani ataupun nelayan yang ada di Tapteng,"ujarnya.
Ia mengatakan atas nama pemerintah dan pribadi dirinya mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya semoga keluarga tabah menerima cobaan dan ikhlas menerimanya.
"Kami mengimbau kepada masyarakat Tapteng apabila sudah hujan dan ada petir sebaiknya menghindar dan tidak berada di lapangan terbuka," harapnya.
"Saya berharap agar petani tidak melanjutkan kerjanya saat hujan turun disertai petir.
Silakan kembali ke rumah dan kembali bekerja setelah hujan reda," katanya.
Kekuatan petir
Dalam artikel Sains Kompas.com pada (27/4/2017), peneliti petir dari Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika (STEI) di Institut Teknologi Bandung (ITB), Syarif Hidayat, mengatakan, petir berbeda dengan listrik di rumah meski sama-sama memiliki arus listrik.
"Petir berbeda dengan listrik di rumah karena dia tidak sabaran. Arus listrik di rumah kita mau mengantre dalam kabel. Petir tidak. Dia tidak peduli, maunya cepat-cepat sampai ke bumi," kata Syarif saat itu.
Untuk menghantarkan arus ke bumi, petir cenderung memilih tempat terbuka, obyek yang tinggi, dan tonjolan di permukaan bumi.
Obyek tinggi bisa berupa tiang ataupun pohon. Adapun tonjolan bisa berupa bukit atau gunung, manusia, hewan, dan bangunan yang berada di tempat terbuka.