Liputan Eksklusif
Nova: Berat Kerja Sendiri, yang Bisa Saya Harapkan Pak Irwandi Segera Bebas
Bekerja sendiri ‘menakhodai’ pemerintahan tampaknya bukanlah tugas mudah bagi Nova Iriansyah. Sudah setahun lima bulan sejak Irwandi Yusuf
“Baru-baru ini ada berita (media) online (berjudul) ‘stop ke luar negeri’. Memang sudah saya stop kok. Saya dulu ke Pert batal, ke Rusia juga, Jepang dan Korea juga saya batalkan. Ke India ke depan ini juga saya batalkan, ke Turki juga, sudah berapa?” tanya Nova.
Pembatalan ke luar negeri itu katanya, bukan karena pengaruh berita, tetapi karena dirinya harus hadir dalam acara yang lebih penting di waktu bersamaan.
“Bukan karena digertak orang lalu saya takut kemudian nggak jadi pergi. Tapi karena saat itu ada tugas bersamaan yang tidak bisa saya tinggalkan, misalnya mau ke Canberra kemarin, ternyata saya harus menerima DIPA ke istana,” jelas Nova.
Contoh lainnya, saat Nova berencana berangkat ke Turki.
Sore itu dirinya sedang menunggu izin, begitu izin keluar, ternyata Ketua Umum PSSI Aceh, Nazir Adam SE MM meminta Nova untuk sama-sama ikut ke Bengkulu menyaksikan laga final tim sepak bola Aceh yang berhasil meraih medali emas.
“Pak Nazir Adam masuk beliau bilang ‘nyoe menyoe hana droneh final waktu ke bengkulu, sang hana paih pak. Harus neujak untuk semangat’. Saya pun terenyuh, kemudian saya bilang batalkan saja ke Turki, saya berangkat ke Bengkulu,” cerita Nova.
Dalam pertemuan kemarin, Nova juga menjelaskan berbagai hal yang selama ini telah dilakukan oleh Pemerintah Aceh.
Nova juga menegaskan bahwa dirinya tidak antikritik dan kerap mendengar saran dan kritikan dari berbagai lapisan masyarakat.
Kedatangan Nova ke Kantor Serambi kemarin disambut oleh Pemimpin Perusahaan, Mohd Din, Pemred, Zainal Arifin, Manager Newsroom, Bukhari M Ali, sejumlah editor dan wartawan.
Hadir mendampingi Plt Gubernur, Asisten I Setda Aceh, Dr M Jafar SH MHum, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Aceh, Marwan Nusuf B HSc MA, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, dan dua Juru Bicara Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani dan Wiratmadinata.(dan)