Ibu dan Anak Nyabu
Ibu dan Anak Tertangkap Nyabu di Meuraxa Banda Aceh, Ini Peran Masing-masing
Polresta Banda Aceh, menangkap ibu dan anak dari sebuah rumah di salah satu gampong di Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh
Penulis: Misran Asri | Editor: Muhammad Hadi
Serta dapat mengalami gejala gangguan jiwa seperti paranoia, cemas, atau halusinasi.
Bagaimana dengan mental pengguna dok? Emosinya apakah meledak-ledak terus?
Methamphetamine akan memengaruhi juga area yang terkait dengan kognisi dan emosi, khususnya dalam melakukan pertimbangan dan pengambilan keputusan serta membuat penggunanya mengalami gangguan emosi. Lebih sensitif dan mudah marah yang dapat berujung pada perilaku kekerasan.
Banyak kasus pengguna di dalam perawatan yang melakukan perilaku kekerasan baik verbal maupun fisik kepada keluarganya sehingga anggota keluarga mengalami KDRT.
Banyak mereka yang konsumsi sabu untuk alasan kesehatan
Betul, methamphetamine dapat digunakan sebagai obat, methamphetamine merupakan obat sekunder untuk kondisi ADHD, dan juga dapat digunakan untuk terapi gangguan tidur yang disebut narcolepsy. Dosis yang digunakan dalam terapi biasanya tidak lebih dari 25mg per hari.
Dalam dosis terapi seperti ini methamphetamine akan membantu penderita ADHD untuk memusatkan perhatian, dan membuat mereka yang mengalami narcolepsy untuk dapat terjaga.
Dosis yang biasa dugunakan untuk pengobatan itu berapa sehingga bisa terjadi penyalahgunaan fungsi sabu?
Dari penelitian dosis yang sifatnya toksik (menimbulkan bahaya / keracunan) jika kadar methamphetamine dalam plasma mencapai 200 ng/ml atau melebihi dosis aman untuk terapi yang berkisar 25mg/hari.
Penyalahgunaan yang menuju ke ketergantungan umumnya terjadi pada mereka yang menggunakan methamphetamine secara berulang pada dosis sekurangnya 100 -150mg atau di jalanan sekitar paket Rp 100-200 ribu.
• Kerap Meresahkan Warga, Seorang Pemuda Gangguan Jiwa asal Langsa Dibawa ke RSJ Banda Aceh
Apakah rehabilitasi memang lebih disarankan daripada diberi hukuman?
Banyak riset yang telah menyebutkan bahwa hukuman pemidanaan semata tidak cukup efektif untuk membantu para pecandu untuk pulih.
Pendekatan kesehatan masyarakat, dengan diantaranya mempermudah akses kepada rehabilitasi dapat lebih membantu mereka untuk pulih, serta mengurangi stigma sehingga para pecandu ini mau mengakses layanan terapi.
Pada dasarnya terapi dan rehabilitasi ini bertujuan agar mereka tidak menggunakan narkoba lagi, mengurangi tingkat keparahan pemakaian, mengurangi atau mencegah kekambuhan agar mereka dapat berfungsi sebagaimana masyarakat lainnya secara bio-psiko-sosial.
Faktor apa saja yang mempercepat pemulihan dalam rehabilitasi?
Faktor-faktor yang dapat mempercepat pemulihan dapat berasal dari diri pecandu sendiri maupun kondisi eksternal.
Kondisi internal yang mempercepat pemulihan adalah penerimaan diri dan mau mengakui jika mereka bermasalah dengan narkoba yang pada ujungnya dapat meningkatkan motivasi untuk berubah.
Kemauan yang kuat untuk dapat berubah dan kemauan untuk mengikuti dan tetap dalam terapi juga faktor yang penting.
Selain itu dukungan dari keluarga atau orang-orang terdekat, disertai kemudahan untuk mengakses layanan terapi dan rehabiitasi juga dapat membantu mereka untuk pulih.
Hal ini juga perlu didukung dengan kebijakan pemerintah yang mengedepankan pendekatan kesehatan masyarakat dibandingkan pendekatan yang bersifat punitif semata.
Tahapan penyembuhan mana yang paling susah dilakukan pasien? Berapa lama ketergantungannya?
Paling susah adalah mereka yang masih dalam tahapan prekontemplasi, atau belum merasa bahwa pemakaian narkobanya adalah suatu masalah yang perlu untuk diperbaiki.
Yang kedua adalah pada mereka yang tidak mempunyai modailitas dukungan dari keluarga dan lingkungan yang memadai.
• Pria ini Menyamar Menjadi Wanita, Demi Bisa Menikah dengan Kekasihnya yang Sesama Jenis
Seringkali keluarga juga butuh untuk diterapi, adanya kejadian penggunaan narkoba oleh salah satu anggota keluarga dapat membuat keluarga tersebut “sakit” yang juga butuh untuk diperhatikan, pada keluarga yang tidak mau untuk terlibat dalam proses pemulihan si pcandu, risiko untuk kambuh tentu lebih besar.
Sementara itu para pengguna yang ditangani banyak juga yang mempunyai riwayat penggunaan narkobanya diatas 10 tahun, bahkan ada yang lebih dari 20 tahun memakai narkoba.
Apakah bisa benar-benar pulih orang yang berhenti dari narkoba jenis ini?
Orang yang mengalami gangguan penggunaan zat dapat pulih seperti sedia kala, asalkan mendapatkan penanganan dan dukungan yang adekuat, termasuk para pengguna sabu ini.
Mungkin saja pasien kambuh lagi ya dok? Terutama bagi mereka yang berusia tua?
Kekambuhan dapat terjadi pada mereka yang mengalami gangguan penggunaan narkoba.
Usia bukan menjadi faktor yang menyebabkan kambuh, namun kekambuhan dapat terjadi pada mereka-mereka yang belum bisa mengindentifikasi pemicu pemakaiannya.
Belum punya strategi mencegah kambuh atau strategi menghadapi faktor pencetusnya (trigger), dan pada meraka yang tidak mempunyai dukungan yang baik dan cukup
Apakah lingkungan terdekat berpengaruh pada proses penyembuhan ya dok?
Para penyintas adiksi ini dapat mengalami craving (keinginan untuk memakai ) jika bertemu dengan faktor-faktor pencetusnya.
Atau misalnya dalam situasi yang mirip dengan situasi dimana mereka memakai narkoba.
Keluarga atau orang-orang terdekat punya peran penting agar menjadi faktor yang sifatnya protektif, komunikasi yang baik, asertif dan efektif antara keluarga dan mantan pecandu menjadi hal yang krusial.
Pada mereka yang juga mengalami gangguan jiwa akibat penggunaan narkoba, pemantauan dan kontrol teratur pada dokter ahli kesehatan jiwa juga penting untuk terus menjadi perhatian keluarga.
Memberikan kepercayaan, bersikap non-judgnental dan mendorong para mantan pecandu agar terus produktif juga perlu dilakukan oleh keluarga agar para mantan pecandu ini dapat terus bertahan untuk clean and sober.(Misran Asri/Apfia Tioconny Billy)
• Kerap Meresahkan Warga, Seorang Pemuda Gangguan Jiwa asal Langsa Dibawa ke RSJ Banda Aceh