Luar Negeri

Berikut Sejumlah Rudal yang Dimiliki Iran, Disebut Tak Tertandingi dan Jangkauannya Sampai ke Israel

Dalam laporan Badan Intelijen Pertahanan, misil yang dikembangkan Teheran berkembang baik dari segi ukuran, jumlah, hingga kecanggihannya.

Editor: Faisal Zamzami
AFP/ARASH KHAMOUSHI / ISNA NEWS AGENCY
Foto bertanggal 3 Juli 2012 yang menunjukkan rudal jarak dekat Iran, Fateh 110, yang diluncuran saat latihan militer. (AFP/ARASH KHAMOUSHI / ISNA NEWS AGENCY) 

SERAMBINEWS.COM - Sebuah studi Pentagon mengungkapkan, meski terkena sanksi selama bertahun-tahun, Iran mampu mengembangkan rudal tak tertandingi di Timur Tengah, bahkan melebihi Israel.

Dalam laporan Badan Intelijen Pertahanan, misil yang dikembangkan Teheran berkembang baik dari segi ukuran, jumlah, hingga kecanggihannya.

Studi Pentagon itu memperlihatkan bagaimana Iran mengembangkan rudal mereka sestrategis mungkin.

Sebab, kekuatan udara mereka masih terbatas.

Dilansir AFP Selasa (19/11/2019), Iran masih bertumpu kepada jet tempur buatan AS yang dipesan Shah Reza Pahlavi, di mana dia digulingkan dalam Revolusi 1979.

"Kurang dalam angkatan udara, mereka mengembangkan rudal balistik jarak jauh untuk menghantam musuh mereka, seperti AS, Israel, dan Arab Saudi," ujar laporan itu.

Menurut laporan tersebut, Iran mempunyai kekuatan rudal terbesar di Timur Tengah, yang bahkan tak bisa disamai Israel berdasarkan keterangan pejabat anonim AS.

Dikatakan bahwa misil yang dikembangkan Teheran bisa menjangkau jarak hingga 2.000 kilometer, dan mampu mencapai Saudi atau Tel Aviv.

Pada 2017, mereka sempat memamerkan rudal Khoramshahr.

Presiden Donald Trump dalam kicauannya sempat menyebut teknologi rudal itu dari Korea Utara.

Namun bisa mengembangkan rudal hebat, negara itu diketahui hanya menghabiskan anggaran hingga 20,7 miliar dollar AS, sekitar Rp 291 triliun, untuk militer pada 2017.

Ekonomi mereka terpuruk pada 2018 setelah Trump keluar dari perjanjian nuklir 2015, dan mulai menerapkan serangkaian sanksi.

Pakar Iran di Badan Intelijen Pertahanan Christian Saunders berujar, dia khawatir jika embargo senjata terhadap Iran berakhir.

"Embargo itu bakal habis pada Oktober 2020. Mereka berkesempatan mendapatkan kemampuan menakjubkan yang tidak mereka capai sebelumnya," ujar Saunders.

Republik Islam itu dijatuhi embargo oleh PBB setelah impor senjata terakhir pada 2016.

Namun, larangan itu akan habis lima tahun setelah implementasi perjanjian nuklir.

Seorang pejabat intelijen anonim mengungkapkan jika embargo itu berakhir, kemungkinan Teheran akan fokus kepada belanja tank dan jet tempur.

China dan Rusia menjadi dua negara yang berpeluang menjadi penyedia alat tempur yang dibutuhkan. Iran menyebut pertahanan mereka penting.

Mereka merujuk kepada dukungan Barat bagi Saddam Hussein saat Perang Iran-Irak, maupun program nuklir rahasia yang dilakukan Israel.

Dilansir dari situs Center for Strategic & International Studies (CSIS), berikut merupakan sejumlah rudal yang dipunyai oleh Iran:

Rudal Jarak Dekat:

1. Shahab-1

Jenis: Rudal Balistik Jarak Dekat (SRBM)

Jangkauan: 285-330 Kilometer

Status: Operasional

Deskripsi: Shahab-1 merupakan pengembangan rudal SS-1C 'Scud B' milik Rusia, dan pertama kali dikerahkan melawan Mujahidin-e Khalq pada 1990-an dan awal 2000-an.

2. Fateh-110

Jenis: Rudal Balistik Jarak Dekat (SRBM)

Jangkauan: 200-300 Kilometer

Status: Operasional

Deskripsi: Dikembangkan pada 1995, rudal itu bisa mencapai jarak hingga 400 kilometer jika mendapat pendorong tambahan.

Senjata itu diklaim mempunyai akurasi tinggi, dan bisa membawa hulu ledak konvensional atau nuklir.

3. Shahab-2

Jenis: Rudal Balistik Jarak Dekat (SRBM)

Jangkauan: 500 Kilometer

Status: Operasional

Deskripsi: Jika Shahab-1 adalah varian dari Scud B, maka Shahab-2 merupakan pengembangan dari Scud C.

Rudal itu diuji coba pada 1998 setelah diperkenalkan setahun sebelumnya.

Rudal Jarak Menengah:

1. Khorramshahr

Jenis: Rudal Balistik Jarak Menengah (MRBM)

Jangkauan: 2.000 Kilometer

Status: Dalam Pengembangan

Deskripsi: Inspirasi misil itu berasal dari Musudan (BM-25) milik Korea Utara.

Pertama kali diuji coba pada Januari 2017, di mana di September 2017 dipamerkan saat parade militer.

2. Shahab-3

Jenis: Rudal Balistik Jarak Menengah (MRBM)

Jangkauan: 1.300 Kilometer

Status: Operasional

Deskripsi: Meski diklaim karya anak bangsa, Shahab-3 disebut meminjam teknologi rudal No Dong 1 dari Korea Utara pada pertengahan 1990-an.

3. Sejjil

Jenis: Rudal Balistik Jarak Menengah (MRBM)

Jangkauan: 2.000 Kilometer

Status: Tidak Jelas

Deskripsi: Misil itu mempunyai bobot 23.600 kilogram, dan sejauh ini bakal membawa hulu berdaya ledak tinggi dengan pengembangannya diduga dibantu China.

Rudal Jelajah:

1. Soumar

Jenis: Rudal Jelajah

Jangkauan: 2.000-3.000 Kilometer

Status: Kemungkinan Operasional

Deskripsi: Banyak analis meyakini Soumar merupakan tiruan dari Kh-55 Rusia.

Perbedaannya, Soumar dilengkapi roket pendorong dan diluncurkan dari darat.

2. Raad

Jenis: Rudal Jelajah

Jangkauan: 350 Kilometer

Status: Operasional

Deskripsi: Terinspirasi dari rudal jelajah China.

Raad diproduksi penuh pada 2004, dengan mulai beroperasi pada 2007 silam.

Pembangunan Jembatan Manyakpayed menjadi Temuan Inspektorat

Oknum Karyawan Pabrik Kelapa Sawit Ini Ditangkap Polisi, Ini Penyebabnya

Abdullah Puteh Harap Pemerintah Aceh Transparan soal Anggaran, Rakyat Berhak Kritisi Jika tak Tepat

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Disebut Tak Tertandingi di Timur Tengah, Apa Saja Rudal yang Dipunyai Iran?"

Penulis : Ardi Priyatno Utomo

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved