Akademi Unsyiah Effendi Hasan Sebut Permintaan Irwandi kepada Nova Wajar Secara Politik
“Secara politis saya melihat sah-sah saja Pak Nova menyurati presiden untuk pembebasan Pak Irwandi..."
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Akademisi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Dr Effendi Hasan MA menyatakan permintaan gubernur nonaktif, Irwandi Yusuf kepada Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah agar menyurati presiden untuk membebaskan dirinya dari jeratan hukum merupakan hal yang wajar secara politik.
Permintaan Irwandi tersebut, menurut Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsyiah ini, tidak terlepas dari pernyataan Nova sebelumnya yang mengaku berat bekerja sendiri memimpin Aceh dan berharap Irwandi bisa segera bebas.
“Secara politis saya melihat sah-sah saja Pak Nova menyurati presiden untuk pembebasan Pak Irwandi. Karena presiden mempunyai hak prerogatif untuk membebaskan seseorang tahanan dengan pertimbangan tertentu,” kata Effendi menjawab Serambinews.com, Kamis (21/11/2019).
• Lihat Sampah di Irigasi, Seorang Kapolsek Jajaran Polres Lhokseumawe Langsung Terjun ke Air
Menurut Effendi, permintaan Teungku Agam, sapaan Irwandi, bukan candaan.
Tapi sebagai respon dari pernyataan Nova yang mengharapkannya bebas.
Kemudian, Irwandi hanya meminta Nova untuk membuktikan pernyataannya tersebut dengan usaha, bukan sekedar ucapan.
Meskipun secara tatanan hukum tidak mungkin untuk dilakukan, tapi secara politis Nova bisa saja mengirim surat permohonan kepada presiden untuk membebaskan Irwandi.
Mengenai diterima atau tidak surat itu, kata Effendi, itu menjadi haknya presiden untuk menentukan.
Meskipun menurut Nova memimpin Aceh seorang diri berat, tapi sejauh ini menurut Effendi, kondisi keamanan Aceh masih sangat kondusif setelah pelantikan presiden dan para menteri.
• Update Tes CPNS di Lhokseumawe, Ini Jumlah yang Telah Mendaftar dan Formasi Terbanyak Dipilih
Dia juga merasa yakin Plt Gubernur Aceh mampu menahkodai Aceh meski tanpa wakil.
“Saya pikir tidak ada masalah karena Pak Plt Gubernur Aceh dibantu oleh Sekda dan kepala SKPA yang juga punya kapasitas sesuai dengan bidang masing-masing.
Jika kita berbicara pemilihan wakil gubernur, menurut saya masih terlalu jauh dan pembicaraan ditingkat elit politik Aceh pun masih samar-samar,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur nonaktif Aceh, Irwandi Yusuf, menanggapi curahan hati Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.
Nova sebelumnya mengaku berat bekerja sendiri memimpin Aceh dan berharap Irwandi bisa segera bebas.
Pernyataan Irwandi tersebut disampaikan melalui kuasa hukumnya di Jakarta, Sayuti Abubakar.
• Abdullah Puteh Tawarkan Pemerintah Aceh Fokus Kembangkan Pertanian, Ini Alasannya
Semua pernyataan Irwandi dikirim utuh oleh Sayuti ke Serambinews.com melalui pesan WhatsApp.
Dalam pernyataannya, Irwandi sepakat dengan Nova Iriansyah bahwa mengurus Aceh itu memang tidak mudah dan tidak bisa sendiri.
Karena itu pula, ia dulu mengajak Nova mendampinginya untuk menghebatkan Aceh melalui kontestasi Pilkada 2017.
Dia cukup mengapresiasi harapan Nova Iriansyah yang menginginkan dirinya bebas.
Harapan itu, menurut Irwandi, merupakan pengenjantawahan doa tulus seorang Nova.
• Nova: Berat Kerja Sendiri, yang Bisa Saya Harapkan Pak Irwandi Segera Bebas
“Memang harapan dan doa itu harus semata-mata diajukan kepada Allah sembari berusaha juga. Allah tidak akan mengabulkan doa jika tidak disertai dengan usaha,” tambah Irwandi.
Untuk itu, dia meminta Nova melakukan usaha agar harapannya untuk kebebasan Irwandi bisa terwujud.
Pria yang juga akrab disapa Tgk Agam ini meminta Nova menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar dirinya dibebaskan.
“Pak Gubernur Plt dapat menulis surat kepada Presiden dan Mendagri. Juga akan lebih baik lagi jika dapat menggandeng yang mulia Ketua DPRA. Wali Nanggroe dapat menyurati Presiden secara terpisah,” sarannya.(*)
• Irwandi Minta Nova Surati Presiden, Agar Dirinya Dibebaskan