Diklaim Ampuh untuk Obati Autoimun, Ini Fakta Tentang Jeli Gamat, Terbukti Punya Manfaat Kesehatan
Teripang telah digunakan sebagai sumber makanan dan bahan obat di negara-negara Asia dan Timur Tengah selama berabad-abad.
Sebagai contoh, satu penelitian tabung menunjukkan bahwa triterpen diglikosida yang ditemukan di teripang Vietnam memiliki efek toksik pada lima jenis sel kanker, termasuk kanker payudara, prostat, dan sel kanker kulit.
Studi lain menemukan bahwa Ds-echinoside, sejenis triterpen yang berasal dari teripang, mengurangi penyebaran dan pertumbuhan sel kanker hati manusia.
Sementara hasil ini menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan kemanjuran dan keamanan menggunakan teripang untuk melawan sel kanker.
Antimikroba
Sejumlah penelitian tabung menunjukkan bahwa ekstrak teripang menghambat pertumbuhan bakteri, termasuk E. coli, S. aureus dan S. typhi, yang semuanya dapat menyebabkan penyakit.
Studi lain menunjukkan teripang dapat melawan Candida albicans, ragi oportunistik yang dapat menyebabkan infeksi jika levelnya di luar kendali, terutama di immunocompromised.
Dalam sebuah studi satu minggu pada 17 pasien panti jompo tua dengan pertumbuhan berlebih Candida oral, mereka yang mengonsumsi jeli yang mengandung ekstrak teripang menunjukkan pengurangan pertumbuhan berlebih Candida, dibandingkan dengan mereka yang tidak mengkonsumsi jeli.
Selain itu, satu penelitian pada tikus menunjukkan bahwa teripang berjuang sepsis, suatu komplikasi yang mengancam jiwa yang terkait dengan bakteri berbahaya.
Kesehatan Jantung dan Hati
Beberapa penelitian pada hewan telah menunjukkan bahwa teripang dapat meningkatkan kesehatan jantung dan hati.
Misalnya, tikus dengan tekanan darah tinggi yang diberi makan ekstrak teripang menunjukkan penurunan tekanan darah yang signifikan, dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi makan ekstrak.
Studi lain pada tikus muda menunjukkan bahwa diet kaya teripang secara signifikan mengurangi kolesterol total, lipoprotein densitas rendah, dan trigliserida.
Lebih lanjut, sebuah penelitian pada tikus dengan penyakit hepatorenal menemukan bahwa dosis tunggal ekstrak teripang secara signifikan mengurangi stres oksidatif dan kerusakan hati, serta peningkatan fungsi hati dan ginjal.
Potensi Efek Samping
Sementara teripang telah dikonsumsi di seluruh dunia selama berabad-abad dan dianggap relatif aman, ada beberapa kekhawatiran potensial.
Pertama, mereka memiliki sifat antikoagulan, yang berarti mereka dapat mengencerkan darah.
Mereka yang menggunakan obat pengencer darah seperti Warfarin harus menjauh dari teripang, terutama dalam bentuk suplemen terkonsentrasi, untuk mengurangi risiko peningkatan perdarahan.
Kedua, teripang berada dalam keluarga yang sama dengan bulu babi dan bintang laut dan harus dihindari oleh orang-orang yang alergi terhadap kerang.
Selain itu, sementara beberapa penelitian pada hewan mendukung penggunaannya untuk mengobati kanker, penyakit jantung dan infeksi bakteri, penelitian di bidang ini terbatas.
Penelitian pada manusia diperlukan untuk mempelajari lebih lanjut tentang keamanan dan kemanjuran teripang.
Selain itu, meningkatnya permintaan teripang di seluruh dunia telah menyebabkan penurunan populasi mereka.
Spesies ini memainkan peran penting dalam ekosistem terumbu laut dan telah sangat dipengaruhi oleh metode penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan.
Untuk memastikan populasi teripang tetap pada tingkat yang sehat, pilihlah yang dipelihara melalui pembudidayaan ikan berkelanjutan atau yang dipancing menggunakan metode berkelanjutan.
Mengkonsumsi spesies hewan yang tidak terancam selalu merupakan praktik terbaik.
Sumber: healthline.com
Artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dengan judul Diklaim Sebagai Obat Ampuh untuk Penyakit Autoimun, Faktanya Jeli Gamat Memang Terbukti Punya Manfaat Kesehatan, Termasuk Obati Autoimun?