GNPF Ulama Nilai Ucapan Sukmawati Lebih Buruk Daripada Penistaan Agama yang DIlakukan Ahok
Menurut Edi, perbuatan Sukmawati lebih buruk daripada penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Awalnya, Sukmawati berbicara mengenai tragedi Perguruan Cikini (Percik) yang terjadi pada 30 November 1957.
Ia menyebutkan, kejadian yang juga menimpa ayahnya, Soekarno itu, menjadi awal mula terjadinya terorisme di Indonesia.
"Di dalam perjuangan membangun bangsa dan negara Indonesia ini."
"Saya dari kecil umur 6 tahun, saya menjadi saksi hidup mulai adanyanya terorisme," ungkap Sukmawati.
Ketika itu, ia bercerita, Soekarno diserang oleh kalangan terorisme yang menggunakan granat saat mengunjungi Percik untuk membuka bazar.
Kedatangan Soekarno kala itu justru disambut oleh ledakan granat.
"Bung Karno diundang untuk membuka bazar. Bazar sudah siap sedia untuk menyambut Presiden datang."
"Presiden itu turun dari mobil anak-anak, sekolah, guru dan lain sebagainya. Begitu turun (ledakan)," ungkapnya.
"Mereka itu atau orang yang Islam sempit pikiran, yang hanya melihat paling mulia adalah yang mulia Nabi Muhammad dan hanya boleh Alquran dan hadis."
"Lain pengetahuan, lain ilmu, atau apa itu kafir, toghut," sambungnya.
Ia menyatakan, hingga saat ini, orang yang disebutnya sebagai kalangan radikalis masih kerap eksis.
Menurutnya, kelompok tersebut juga suka mengafirkan orang lain.
"Oh ini loh yang dimaksud pemimpin saya atau bapak saya ya, Bung Karno, kelompok sempit pikiran yang suka royal dengan kata-kata kafar kafir kafar kafir."
"Jadi zaman Bung Karno kelompok sempit pikiran itu sudah ada, sampai saya nenek-nenek masih ada," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, ia menyatakan geram dengan tingkah kaum radikalis.