GNPF Ulama Nilai Ucapan Sukmawati Lebih Buruk Daripada Penistaan Agama yang DIlakukan Ahok

Menurut Edi, perbuatan Sukmawati lebih buruk daripada penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Editor: Amirullah
YouTube KompasTV
Sukmawati Soekarnoputri 

"Kita rakyat Indonesia hanya seadanya dan senjata dari Jepang dan bambu, keris golok dan segala macem," ucapnya di Gedung The Tribrata, Jalan Dharmawangsa III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Para pahlawan itu naik ke suatu gedung, berkibarlah bendera merah putih biru atau benderanya Belanda."

"Kemudian mereka ambil itu bendera dan mereka robek warna biru dan dinaikkan lagi merah putih."

"Berkibarlah bendera merah putih untuk merdeka atau mati," tuturnya.

Sukmawati pun menanyakan mengapa saat itu tidak ada bendera hitam yang bertuliskan Arab.

Di situ, ia mengungkapkan kekesalannya kepada para oknum yang justru ingin mendirikan negara khilafah.

"Saya ingin bertanya lagi, di mana itu bendera hitam dengan tulisan Arab? Di mana?"

"Kok ujuk-ujuk sekarang berkibar-kibar seolah-olah mau mendirikan Negara Islam atau khilafah?" paparnya.

Dalam kesempatan itu, Sukmawati menyebut pihak-pihak tersebut sebagai orang yang durhaka dan kurang ajar terhadap perjuangan bangsa.

Fans Timnas Indonesia Dikeroyok oleh Suporter Malaysia, Ini Kronologi Versi Korban

Kekerasan terhadap Pendukung Indonesia, PSSI Kecam Kebrutalan Oknum Suporter Malaysia

"Waktu kita bertempur penuh darah dan tangis keringat, ke mana mereka?"

"Jadi mungkin Pak NU bisa menjawab. Kok kurang ajar, durhaka, dan kualat?"

"Sedih, jengkel kalau melihat kenyataan yang ada ketika saya sudah nenek-nenek. Kok masih ada ya?" ucapnya.

Sukmawati lantas menyatakan kesal dengan maraknya tindakan radikalisme di Indonesia.

Apalagi, kelompok tersebut kerap membenturkan Alquran dan Pancasila.

Sukmawati pun kemudian menanyakan balik, mana yang lebih berjasa merebut kemerdekaan Indonesia, antara Muhammad SAW dan Soekarno.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved