Berita Bener Meriah

Penampilan Tarian Kolosal Buka Even Festival Tarian Guel dan Fiesta Panen Kopi di Bener Meriah

Puluhan penari menampilkan kolosal tarian guel pada malam pembukaan festival tarian guel dan fiesta panen kopi yang berlangsung di Lapangan Umah...

Penulis: Budi Fatria | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/BUDI FATRIA
Puluhan penari menampilkan kolosal tarian guel pada malam pembukaan festival tarian guel dan fiesta panen kopi yang berlangsung di Lapangan Umah Pitu Ruang, Kampung Bale Atu, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Jumat (22/11/2019) malam. 

Penampilan Tarian Kolosal Buka Acara Festival Tarian Guel dan Fiesta Panen Kopi di Bener Meriah

Laporan Budi Fatria

SERAMBINEWS.COM, REDELONG – Puluhan penari menampilkan kolosal tarian guel pada malam pembukaan festival tarian guel dan fiesta panen kopi yang berlangsung di Lapangan Umah Pitu Ruang, Kampung Bale Atu, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Jumat (22/11/2019) malam.

Acara tersebut merupakan rangkaian kegiatan penutupan Gayo Alas Mountain Internasional Festival (GAMIFest). GAMIFestyang dibuka pada 8 Agustus 2019 lalu di Kabupaten Gayo Lues, secara resmi telah ditutup di kabupaten Bener Meriah yang disemarakan dengan berbagai aneka perlombaan dan antraksi kopi.

 Bupati Bener Meriah, Tgk H Sarkawi membuka secara resmi kegiatan tersebut. Dalam sambutanya, Abuya Sarkawi menyampaikan tahun 2018 lalu, Gamifest dibuka di Aceh Tengah dan ditutup di Bener Meriah, tahun ini dibuka di Gayo Lues dan juga ditutup di Bener Meriah.

“Insya Allah tahun 2020 akan dibuka di Bener Meriah, dan akan ditutup di Kabupaten Gayo Lues,” ujar Abuya Sarkawi.

 Lanjut Abuya, GAMIFest ini adalah kegiatan yang dikoordinir oleh Kemenko PMK bersama Pemerintah Aceh untuk kabupaten di dataran tinggi Gayo.

Diciduk TNI Usai Diintai Selama 2 Hari, KKB Papua Iris Murib Berhasil Dibuat Tak Berdaya

Panpel Liga 3 Rampungkan Persiapan Laga PSBL Langsa vs Pereulak Raya

Pemkab Pidie tak Dapat Dana Insentif Daerah Tahun 2020, Ini Penekanan Tokoh Muda Pidie

 “Kegiatan GAMIFestini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif termasuk pariwisata di kawasan dataran tinggi Gayo,” ujar Abuya Sarkawi.

Abuya Sarkawi menambahkan, kawasan dataran tinggi Gayo harus hidup secara bersamaan, tumbuh secara bersamaan diperkenalkan sekaligus keluar agar kawasan ini bisa berkembang seperti kawasan strategis pariwisata nasional lainnya di Indonesia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh yang diwakili Kepala Bidang Bahasa dan Seni, Suburhan menyampaikan pengembangan dan pelestarian seni budaya penting dilakukan untuk mempertahankan indetitas daerah sekaligus mencegah hilangnya kearifan lokal akibat pengaruh globalisasi.

Lanjutnya, budaya barat berkembang begitu cepat disemua lini kehidupan, sehingga budaya daerah menjadi dilupakan.

ABC Dukung Langkah Erick Thohir Berantas Hedonisme Petinggi BUMN

Duo Musisi Asal Kobe Jepang Korban Selamat Tsunami akan Tampil di Banda Aceh, Catat Jadwalnya

“Globalisasi memaksa dunia untuk menjadi satu warna, kalau saja kita tidak mengantisipasi dengan baik budaya lokal kita akan hilang karena dianggap kuno dan ketinggalan zaman,” ujar Suburhan.

Lanjut Suburhan, padahal dari segi artistik dan sejarah budaya kita sangatlah menarik, maka menjadi kewajiban warga untuk menjaga dan melestarikannya.

Tambah Suburhan, Aceh termasuk salah satu wilayah yang memiliki seni budaya sangat kaya, salah satunya tari Guel, yang begitu kaya dengan seni gerak dan gaya. Tari guel kerap dimainkan dalam berbagai prosesi adat, dimana setiap gerakanya mengandung pesan dan nila-nilai filosofis. Sampai sekarang ini tari guel sangat disukai manyarakat tanoh Gayo.

Mangroove Forest Park – Kota Langsa Sabet Dua Juara Pertama API Kemenpar RI 2019

HRD Sampaikan Belasungkawa Atas Musibah Kebakaran di Samalanga

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved