Breaking News

Persiraja Mania

Dalam Suasana Penuh Haru, Warga Aceh di Bali Jamu Makan Malam Tim Persiraja

Masyarakat Aceh yang berdomilisi di Provinsi Bali, tadi malam menjamu skuat Persiraja dan official di Meunasah Aceh, Bali. Dihadiri oleh masyarakat...

Penulis: Jalimin | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Warga Aceh yang sudah menetap di Provinsi Bali, tergabung paguyuban Masyarakat Aceh Bali (MAB), Rabu (27/11/2019) malam, menjamu skuad Persiraja dan official di Meunasah Aceh, Bali. Makam malam itu, dihadiri oleh masyarakat Aceh dari berbagai daerah di Pulau Dewata. 

Dalam Suasana Penuh Haru, Warga Aceh di Bali Jamu Makan Malam Tim Persiraja

Laporan Jalimin | Banda Aceh  

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Warga Aceh yang sudah menetap di Provinsi Bali, Rabu (27/11/2019) malam, menjamu skuad Persiraja dan official di Meunasah Aceh, Bali. Makam malam itu, dihadiri oleh masyarakat Aceh yang tergabung dalam paguyuban Masyarakat Aceh Bali (MAB).

Ketua Masyarakat Aceh di Bali (MAB), Basri yang sudah 30 tahun di Provinsi Bali mengakui sangat bersyukur atas kesediaan tim Persiraja untuk menghadiri undangan masyarakat Aceh di Provinsi Bali.

“Kami sangat bersyukur dan bangga, Persiraja telah mengharumkan nama Aceh. Kami disini dari berbagai daerah di Aceh, bersatu tanpa membedakan satu sama lain,” kata Basri.

Mewakili masyarakat Aceh di Bali, ia berharap agar Persiraja tetap menganut filosofi padi, semakin berisi, semakin menunduk. 

Masyarakat Aceh di Bali selalu mendukung eksistensi Persiraja. “Ketika Persiraja tidak bisa mencetak gol, kita jangan kecewa berlebihan. Karena Messi dan Ronaldo pun juga pernah tidak mencetak gol, sekalipun tendangan penalti,” sambungnya.

Pemain Persiraja semuanya hadir dalam syukuran itu, bek tengah Persiraja, Andika Kurniawan mengaku sangat menikmati masakan Kuah Beulangong khas Aceh ini.

“Enak sekali, sudah lama gak makan masakan Aceh, sejak Persiraja masuk 8 besar,” kata Andika singkat.

Sementara itu, mewakili Persiraja, asisten pelatih Effendi HT menyampaikan salam dari Presiden Persiraja, Nazaruddin Dek Gam yang tidak sempat hadir karena sudah kembali menunaikan tugasnya di Jakarta. Effendi HT mengucapkan terima kasih atas jamuan makan malam yang sangat istimewa ini.

“Terima kasih, sudah menjamu Persiraja, inilah kami apa adanya. Kami sangat bangga bisa berkumpul dan menikmati makanan Aceh yang sudah kurang lebih satu bulan kita berjuang di babak 8 besar Liga 2 di Pulau Jawa hingga lolos ke Liga 1,” ujar Effendi HT.

Effendi dalam sambutan singkat itu berharap semoga kesuksesan di Bali menjadi awal yang baik bagi Persiraja dalam mengarungi kompetisi Liga 1 musim depan.

Dalam acara yang berlangsung di Meunasah Aceh, Bali, dihadiri oleh sejumlah tokoh Aceh setempat, ada Ketua MAB Basri, Wakil Ketua H M Jamil AS, Sekretaris Dedi Ramlan dan Humas Samsul Aceh. Serta Penasehat H Usman Daud.

Tim Persiraja akan kembali bertolak ke Banda Aceh Kamis (28/11/2019) pagi dari Pulau Dewata Bali ke Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang. Dan akan diarak keliling Kota Banda Aceh atas kesuksesan menembus kasta tertinggi sepakbola Indonesia, yakni Liga 1 Musim 2020.

Begini Cara Tim Inafis Polda Aceh Ungkap Identitas Korban Tenggelam di Krueng Lamnyong

Bantu Cari Korban Tenggelam di Aceh Jaya, 7 Personel SAR Banda Aceh Dikerahkan

Dari kemenangan Persiraja di babak play off melawan Sriwijaya FC, sehingga tim Lantak Laju --julukan Persiraja-- lolos ke Liga 1 Musim 2020,  Presiden Persiraja, Nazaruddin Dekgam, menyatakan bahwa setelah 8 tahun berada di Liga 2, maka pada 2020 Persiraja akan bertarung di Liga 1.

"Ini semua berkat kerja keras tim dan doa seluruh rakyat Aceh," tukas Nazaruddin melalui saluran telepon seluler, Senin (25/11/2019).

Saat laga play off itu, Nazaruddin berada di Pulau Bali menyaksikan secara langsung jalannya pertandingan Persiraja melawan Sriwijaya FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali.

"Kita telah puasa 12 tahun. Hari ini kita berbuka," kata anggota Komisi III DPR RI asal Aceh ini dalam nada haru bercampur  gembira.

Persiraja menang 1-0, setelah Assanul Rijal Torres mencetak gol di menit 53. Gol tunggal itu mengantarkan Persiraja naik ke posisi Liga 1 dalam kompetisi musim depan.

Catatan Serambinews.com, Persiraja Banda Aceh promosi ke kasta teratas sepakbola Indonesia pada tahun 2011 atau 8 tahun lalu.

Diawali Pertengkaran 4 Wanita, 6 Pelajar Keroyok dan Tikam Pemilik Warung di Peuniti Banda Aceh

Jalan Berlubang di Lintasan Bireuen - Tekengon Sudah Diperbaiki

Persiraja promosi bersama Persiba Bantul dan Mita Kukar Kalimantan Timur ke kasta paling tinggi liga sepakbola Indonesia yang kala itu bernama Liga Super Indonesia (ISL).

Belakangan, perhelatan sepakbola Indonesia terpecah dua menyusul perpecahan kepengurusan PSSI. 

Selain Liga Super Indonesia (ISL), muncul satu lagi liga divisi utama bernama Liga Primiere Indonesia (IPL).

Dari tiga tim divisi 2 yang promosi ke divisi 1, hanya Persiraja yang memilih bermain di Liga Primiere Indonesia (IPL).

Sementara dua tim lain, yakni Persiba Bantul dan Mitra Kukar, tetap bermain di Liga Super Indonesia (ISL).

Presiden Persiraja Nazaruddin Dekgam menyatakan, semangat dan perjuangan tim Persiraja terus bergelora sejak menit awal. Berulang kali serangan Persiraja mengancam gawang Sriwijaya FC. Namun baru membuahkan hasil di menit ke 53.

Ia mengharapkan dukungan seluruh rakyat Aceh sehingga tim impian Aceh itu bisa melaju gemilang dan mencetak prestasi puncak di Liga 1 tahun depan.

"Kita akan persiapkan tim ini sebaik-baiknya. Tapi tentu sangat mengharapkan dukungan besar rakyat Aceh," demikian Nazaruddin, politisi PAN dari dapil Aceh 1 ini.

Persiraja memastikan tiket terakhir lolos ke liga 1 setelah berhasil mengalahkan Sriwijaya FC Palembang 1-0, Senin (25/11/2019) petang di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.

Wali Nanggroe dan Konsorsium Badak Utara ke Taman Nasional Way Kambas, Ada Apa?

Panwaslih Aceh Besar Launching Kader Muda Pengawas Pemilu

Korban Tenggelam di Aceh Jaya Baru Dua Bulan Bekerja, Ini Pekerjaannya

Dalam pertandingan hidup mati itu sekaligus memperebutkan juara III ini, anak muda Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar, Assanur Rijal tampil sebagai pahlawan.

Pemain yang akrab disapa Torres ini mencetak gol di menit 53 setelah menerima umpan Defri Riski.

Skor 1-0 bertahan hingga akhir waktu, yang membawa Laskar rencong ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Lolosnya Persiraja menjadi akhir penantian panjang publik Aceh untuk melihat klub kesayangannya tampil bersama klub sekelas Persija, Persib, hingga Persipura.

Terakhir, Persiraja lolos ke kasta tertinggi pada 2013 setelah menjadi runner up liga 2.

Namun tahun selanjutnya mereka gagal tampil karena ada unifikasi (penggabungan) liga.

Kemenangan Persiraja disambut haru oleh seluruh masyarakat Aceh, yang memilih menonton babak penentuan melalui layar televisi di sejumlah warung kopi.

Para pendukung ikut berselabrasi, termasuk di media sosial mereka ikut memberikan ucapan selamat.

Sekretaris Disdikbud Aceh Besar Ajak Semua Anggota DPRK Bergabung di Komite Sekolah

4 Hari Nelayan Aceh Barat tak Bisa Melaut Akibat Langka BBM, Begini Tanggapan Pertamina Aceh

Seperti diberitakan sebelumnya dalam babak pertama, kedua kesebelasan bermain cukup terbuka dengan saling membalas serangan.

Dalam beberapa kesempatan, baik Persiraja maupun Sriwijaya FC sama-sama mampu memberikan ancaman ke gawang lawan.

Namun, ancaman tersebut tak mampu dimaksimalkan oleh kedua kesebelasan.

Pada paruh pertama pertandingan, Persiraja tampil lebih mendominasi dengan menyerang melalui skema bola-bola pendek.

Hal tersebut terbukti ampuh merepotkan barisan pertahanan Sriwijaya FC pada babak pertama.

Akan tetapi, Sriwijaya FC sendiri tak gentar dengan tekanan Persiraja dan merespons melalui bola-bola umpan lambung yang langsung mengarah ke jantung pertahanan anak asuh Hendri Susilo tersebut.

Sayangnya, hingga akhir babak pertama tak ada gol yang tercipta dari kedua kesebelasan.

Butuh delapan menit pada babak kedua bagi Persiraja untuk bisa membuka keunggulan.

Memanfaatkan blunder yang dilakukan oleh pemain bertahan Sriwijaya FC, pemain Persiraja asal dataran tinggi Gayo, Defri Rizki, berhasil mencuri bola dan menyodorkannya kepada Assanur Rijal Torres.

Assanur, yang posisinya tak terkawal, berhasil memanfaatkan bola sodoran Defri untuk memberikan keunggulan bagi Persiraja.

Soal Demo PILAR, Pemkab dan DPRK Aceh Besar Berjanji Selamatkan Lhoknga dan Leupueng

Kajari Abdya Komit Tuntaskan Kasus Dugaan Korupsi Perjalanan Fiktif Anggota DPRK & PDAM Gunong Kila

Kebobolan, Sriwijaya FC langsung bereaksi dengan tampil lebih menekan ke area pertahanan Persiraja.

Akan tetapi, hingga menit ke-75, Sriwijaya FC masih belum mampu menyamakan kedudukan.

Hal tersebut disebabkan Persiraja tampil lebih bertahan untuk mempertahankan skor.

Hingga menit-menit akhir pertandingan, Sriwijaya FC semakin meningkatkan intensitas serangan untuk bisa menyamakan kedudukan.

Sampai injury time selama enam menit berlalu, skor 1-0 bertahan untuk kemenangan tim berjulukan Lantak Laju tersebut atas Sriwijaya FC.

Dengan hasil ini, Persiraja berhasil menjadi peringkat ketiga Liga 2 2019 sekaligus mengamankan tiket terakhir lolos ke Liga 1 musim depan.

Sususan Pemain :

Sriwijaya FC vs Persiraja 0-1 (Assanur Rijal 53')

Sriwijaya FC (4-4-2): 1-Galih Sudaryono; 4-Ambrizal, 3-Zulkifli Syukur, 55-Rahmat Juliandri, 20-Yericho Christiantoko; 91-Anis Nabar, 77-Hafit Ibrahim, 8-Nerius Alom, 7-Siswanto; 19-Yongki Aribowo , 93-Ahmad Ihwan.

Pelatih: Kas Hartadi

Persiraja Banda Aceh (3-5-2): 31-Fakhrurrazi; 3-Eriyanto, 13-Andika Kurniawan, 89-Tri Rahmad Priadi; 17-Agus Suhendra, 23-Assanur Rijal, 77-Defri Rizki, 32-Fary Komul, 7-Zamrony; 22-Andri Abubakar, 9-Husnuzhon.

Pelatih: Hendri Susilo.(*)

Dituding tidak Tegas Soal Lahan Konservasi Sarang Burung Walet, Ini Jawaban Kepala BKSDA Aceh

Haji Uma Ajak Pemuda Aceh Timur Tingkatkan Kompetensi Diri

Liga Pelajar Wilayah Tengah Libatkan 16 Tim dari Dua Kabupaten

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved