Berita Pidie
Padi Inpari Nutri Zinc Diuji di Gampong Mee Adan Pidie, Bisa Atasi Gizi Buruk dan Cegah Stunting
Pengujian penanaman ini dilakukan di sawah Gampong Mee Adan, Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie, Kamis (28/11/2019).
Penulis: Mursal Ismail | Editor: Mursal Ismail
Laporan Mursal Ismail | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh bekerja sama Balai Besar Padi Sukamandi, Jawa Barat, melakukan uji adaptasi melalui demplot padi Inpari Nutri Zinc.
Pengujian penanaman ini dilakukan di sawah Gampong Mee Adan, Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie, Kamis (28/11/2019).
Demplot (demontration plot) adalah metode penyuluhan pertanian dengan cara membuat lahan percontohan.
Tujuannya agar petani bisa melihat dan membuktikan terhadap objek yang didemontrasikan.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Pidie, Sofyan Ahmad melalui Kabid TPH, Suardi mengucapkan terimakasih.
Pasalnya BPTP-Balitbangtan Aceh telah menempatkan demplot di wilayahnya untuk pengujian awal.
Ia mengajak jajarannya mendukung melalui pengawalan dan pendampingan bagi kelompok tani.
"Walaupun kegiatan ini hanya sebagai pengujian, namun perlu kita dukung dan kita awasi bersama, sehingga dapat dijadikan benih untuk ditanam pada MT (musim tanam) mendatang," kata Suardi.
Hal ini sebagaimana dikutip dalam siaran pers yang dikirim kepada Serambinews.com, Senin (2/12/2019).
• Pemkab Aceh Barat Tetapkan Gampong Muslimin, Agar Syariat Islam Semakin Menggema Sampai ke Pelosok
• Dana Desa Rp 1,7 M di Dua Gampong di Pidie Akan Gagal Dicairkan, Ini Masalahnya
• Polres Langsa Raih Peringkat Pertama Layanan SKCK Terbaik Se-Indonesia, Survei Kepuasan Masyarakat
Selain itu dia juga berharap, agar bimbingan teknis (Bimtek) dengan pola pendampingan teknologi inovasi ini dapat dijadikan sebagai wawasan dalam transfer teknologi kepada petani.
Guna mendukung kegiatan ini, ia berjanji ke depan pihaknya akan mempersiapkan anggaran untuk areal yang lebih luas lagi.
Pada kesempatan yang sama, Dosen Fakultas Pertanian Jabal Gafur (Unigha) Pidie, Jamilah, mengatakan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini sangat membantu dalam pengenalan teknologi.
Dengan demikian hal ini dapat dijadikan sebagai ajang kuliah praktik lapangan.
Oleh karena itu, Jamilah mengajak mahasiswa sebagai calon petani milenial dapat belajar lebih serius.
"Artinya mengamati mulai dari penanaman, masa vegetatif hingga fase generatif, sehingga dari kegiatan ini dapat dijadikan laporan," kata Jamilah.
Jamilah juga berharap agar benih Inpari Nutri Zinc dapat ditanam di lahan kampus, sehingga hal ini berguna untuk penelitian mahasiswa semester akhir.
Sementara, Pemulia BB Padi yang juga Kasi Program, Wage Ratna Rohaeni, mengharapkan melalui uji adaptasi padi Inpari Nutri Zinc ini dapat meningkatkan produksi gabah.
Selain itu, juga berpeluang untuk dikembangkan melalui penangkar guna dijadikan sebagai benih sebar.
Pasalnya, padi ini padi ini sangat potensial dan menguntungkan petani.
"Varietas Inpari Nutri Zinc baru saja dilepas oleh Kementerian Pertanian, sangat adaptif untuk agro ekosistem padi sawah di Aceh," kata Wage Ratna.
Lebih dari itu, kata Wage Ratna, dengan adanya keterlibatan Perguruan Tinggi dan mahasiswa, juga dapat dilakukan penelitian melalui berbagai ekosistem dan komponen teknologi lainnya.
Sedangkan Kepala Puskesmas Kecamatan Mutiara, dr Maizaryani, menyampaikan bahwa pihaknya tidak dapat bekerja sendiri perlu bersinergi dan berkolaborasi dalam pemenuhan gizi masyarakat.
Oleh karena itu, ia sangat mengapresiasi kegiatan tersebut.
Pasalnya, ia menilai padi Inpari Nutri Zinc, yang menghasilkan beras kemudian menjadi nasi ini, dapat mengatasi gizi buruk dan mencegah stunting.
Turut hadir dalam kegiatan tanam yang dirangkai Bimtek ini adalah peneliti BPTP Aceh, Abdul Azis.
Kemudian juga hadir perwakilan BBI Keumala, penangkar, dokter/bidan Puskesmas, koordinator/ penyuluh/POPT BPP Mutiara Timur.
Selain itu, juga hadir Dekan FP Unaya Aceh dan civitas serta mahasiswa Fakultas Pertanian Unigha Pidie. (*)