Pedagang sayur demo

Begini Aksi Kadisprindagkop Subulussalam Redakan Aksi Emak-Emak Pedagang Sayur yang Memblokir Jalan

Asmial turun meredakan para pedagang ini agar tidak lagi menduduki badan jalan yang merupakan fasilitas umum.

Penulis: Khalidin | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Kadisprindagkop) Subulussalam Asmial saat meredakan puluhan emak-emak pedagang sayur mayur pasar tradisional Subulussalam memblokir jalan T Nyak Adam Kamil, Rabu (4/12/2019) (SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN) 

Tapi, para emak-emak ini dengan mudah digiring oleh Asmial hingga  tidak sampai lima menit mereka bubar.

Asmial meminta pedagang bubar dan kembali masuk ke pasar dengan sebuah janji akan segera menertibkan pedagang yang bejualan di tepi jalan.

Menurut Asmial, Kamis (5/12/2019) besok akan ada penertiban pedagang sayur mayur atau lainnya di tepi jalan.”Sekarang bubar dulu, masuk kalian ya. Ini saya tangani.

Pokoknya besok ada penertiban,” ujar Asmial kepada kaum emak.

 “Pak, pasti ya, besok tertibkan. Kalau tidak kami beraksi lagi. Pemerintah harus komit ya, kami lihat besok,” timpal pedagang.

 Para pedagang yang merupakan emak-emak ini akhirnya meninggalkan pasal setelah buru-buru mengemasi dagangan mereka.

Asmial membubarkan aksi puluhan emak-emak pedagang sayur tanpa menggunakan kekuatan personel Satpol PP atau cara-cara kekerasan. Luar biasa. 

Sebelumnya, Jalan T. Nyak Adam  Kamil tepatnya dekat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Oyon Rabu (4/12/2019) mendadak ramai oleh aksi puluhan pedagang sayur mayur pasar tradisional Subulussalam yang memblokir jalan  tersebut.

Aksi pemblokiran ini untuk memprotes adanya pedagang sayur di tepi jalan tersebut sehingga dituding mematikan usaha mereka yang berjualan di dalam pasar.

 Menurut sejumlah pedagang, mereka tak terima sebagian pedagang dibebaskan berjualan di badan jalan. Sebab, dagangan para pedagang di dalam pasar tidak laku dan membusuk.

Padahal, para pedagang ini mengaku harus mengeluarkan  sejumlah uang untuk sewa lapak di dalam pasar, biaya kebersihan dan lainnya.

”Kami harus mengeluarkan banyak uang tapi dagangan kami tidak laku sehingga membusuk,” teriak para pedagang sambil memegang terong dan sayuran.

Dikatakan, dagangan sayur di dalam pasar tidak laku lantaran para pembeli enggan masuk.

Ini karena di tepi jalan telah tersedia dagangan sayuran milik pedagang lain.

Lagi pula, katanya para pedagang di tepi jalan pun menjual dagangannya lebih murah dan mudah didapatkan konsumen.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved