Anaknya Ditemukan Tewas Tanpa Kepala di Sungai, Ayah Korban: Anak Saya Itu Takut Air

mayat bayi tanpa kepala ditemukan warga tergeletak ditepian sugai dengan kondisi mengenaskan pada Minggu (8/12/2019)

Editor: Amirullah
HO/Dokumentasi keluarga-Tribunkaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo
(Dari kiri ke kanan) Lokasi temuan mayat bocah tanpa kepala, ibu dan keluarga balita Yusuf berada di RS AW Sjahrani, foto balita Yusuf semasa hidup. 

Ketita AY hilang, salah satu pengasuh saat itu tengah buang air kecil dan membuat pengasuh lainnya sibuk mengurusi ketujuh balita tersebut.

Menurut Mardiana satu diantara petugas pendidik mengatakan, pihaknya sudah mencari AY kesetiap sudut ruangan, namun tak juga ditemukan.

“Saya langsung periksa kondisi pagar PAUD, dan ternyata tidak tertutup, tapi memang saya yang lupa menutup pagar. Nah setelah lama mencari, dan tidak ketemu juga, baru saya menghubungi orang tuanya memberikan kabar ini,” ungkapnya.

Tak hanya Mardiana, pengasuh AY yakni Marlina ikut kebingungan dan syok dengan hilangnya AY dari asuhannya.

“Saya kebetulan buang air kecil, saya balik tidak sampai 5 menit, Yusuf sudah tidak ada di tempatnya,” ucap Marlina.

Serta dari pengakuan ibu pendamping lainnya menyampaikan, kalau ia sempat heran saat tidak melihat Yusuf bersama anak lainnya.

"Saya sudah minta ke teman saya, yang pendamping satunya, agar Yusuf diperhatikan. Waktu kejadian, memang kondisi pagar terbuka," ujar Yanti menambahkan.

Sementara itu, pada Minggu (9/12/2019) seorang mayat balita ditemukan di sekitar aliran sungai.

Mayat balita tersebut diduga merupakan AY balita yang sempat hilang pada bulan November lalu.

Namun, korban sudah sulit dikenali lantaran bagian kepalanya tidak ada lias tanpa kepala.

Tak hanya itu, alat kelaminnya pun sudah sulit dikenali dikarenakan sudah mengalami kerusakan.

Ibu Korban Lemas saat tahu anaknya Hilang

Saat dikabarkan pihak PAUD perihal anak bungsunya itu, Melisari mendadak lemas dan langsung meninggalkan pekerjaannya menuju PAUD Jannatul Athfaal.

Anaknya memang mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembangnya, sehingga kedua orangtua Yusuf sepakat menitipkan dan menyekolahkan di PAUD tersebut.

"Saya dikabari anak saya hilang, anak saya susah berbicara, jadi saya sekolahkan di sana," jelasnya singkat, Senin (25/11/2019).

()

Suasana duka tampak saat jasad AY (4) ditangisi ibunya yang ditenangkan kerabat di Mortuari RSUD Abdul Wahab Sjachranie, Minggu (8/12). (TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO.)

Berbagai dugaan muncul saat Yusuf dikabarkan menghilang, mulai dari penculikan hingga terjatuh di parit akibat dari kelalaian pengasuh saat mengawasinya.

Ayah balita tersebut, Bambang juga menjelaskan, saat kejadian ada dua pengasuh yang menjaga tujuh anak termasuk Yusuf.

Satu pengasuh sedang pergi ke toilet sedangkan satu lainnya membuat susu untuk anak-anak.

Pria yang kesehariannya berprofesi sebagai ojek online tersebut merasa dirugikan pihak yayasan dan oknum yang memanfaatkan momen atas kejadian yang menimpanya.

"Saya mendapatkan rekomendasi dari teman soal yayasan itu, anaknya dari tidak bisa bicara sampai bisa," ucapnya.

Selain itu, pihak keluarga juga akan menuntut pihak yayasan, lantaran keponakannya hilang di saat jam pengawasan sedang berlangsung, bukan saat jam pulang.

"Semua upaya sudah kami lakukan dan semua masyarakat, ormas, serta instansi-instansi terkait seperti Dishub, Kominfo, Dinsos dan dinas-dinas terkait perlindungan anak termasuk kepolisian juga membantu," lanjut Lukman, paman korban.

"Iya, anak kami ini hilang saat jam asuh, bukan saat pulang, artinya ini kelalaian dari yayasan yang seharusnya dijaga malah sampai kayak gini," tambahnya.

 (TribunnewsBogor.com/Tribun Kalltim)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Cerita Ayah Sebelum Balitanya Ditemukan Tewas Tanpa Kepala di Sungai: Anak Saya Itu Takut Air

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved