Aceh Hebat
Petani Milenial Aceh Pulang dari Thailand, Nova Beri Modal untuk Kembangkan Kelapa Pandan Wangi
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyambut kepulangan 20 orang petani Aceh dari Thailand.
Nova menganggap, mereka yang telah menjalankan magang tersebut telah memiliki nilai lebih di sektor pertanian.
Karena itu, kata dia, apabila ada program magang lagi ke depan, mereka juga akan dilibatkan untuk membantu memberi pembekalan atau pun merancang kerangka acuan magang.
"Bisa saja nanti kalian magang lagi, tapi mempelajari aspek yang lebih spesialis, di mana belajarnya khusus packaging, khusus memanen, khusus pengolahan dan khusus mempelajari bisinis agro nya,"kata Nova.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh, A Hanan, mengatakan para petani yang dikirim oleh Distanbun Aceh ke Thailand berjumlah 20 orang.
"Mereka dikirim ke Songkla Thailand dan dibimbing langsung oleh pihak Prince of Songkla University," kata Hanan.

Di sana, kata Hanan, selama 21 hari mereka belajar budidaya dan pengembangan kelapa pandan wangi mulai dari penanaman, pemanenan, packaging, sampai dengan pemasarannya.
Para peserta magang tersebut merupakan alumni dari sejumlah SMK Pembangunan Pertanian (PP) di Aceh.
Sementara itu, salah satu peserta magang, Cut Vira, mengaku, setelah menjalani magang dirinya sangat bersemangat dan ingin mengembangkan sektor pertanian Aceh.
Menurut dia, masih banyak kekurangan dari proses pemasaran produk pertanian selama ini.
Salah satunya adalah packaging yang masih lemah, hingga menyebabkan nilai jual pun rendah.
"Jadi bagian packaging ini perlu kita perhatikan, perlu kita bina para petani lainnya tentang hal itu agar nilai jual komoditasnya pun meningkat," kata Cut.
"Yang lainnya juga, di Thailand itu sangat diharuskan agar menanam pertanian organik, perusahaan di sana tidak menerima bila bukan organik," kata Cut.
Bantuan Usaha
Dalam kesempatan itu, Plt Gubernur Nova juga berjanji akan memberi modal usaha untuk pembelian bibit kelapa pandan wangi bagi setiap peserta magang tersebut.
Plt Gubernur berharap, bantuan modal tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik untuk pengembangan kelapa pandan wangi di Aceh.
Setiap peserta akan menerima bantuan usaha sejumlah Rp 5 juta. Untuk diketahui, sebatang bibit kelapa pandan wangi ditaksir berharga Rp 200 ribu.
Ikut hadir dalam pertemuan tersebut, antara lain, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto dan Juru Bicara Pemerintah Aceh Wiratmadinata.(*)