Teror Ular Kobra

Kenapa Banyak Ular Kobra di Pemukiman Warga di Indonesia Akhir-akhir Ini? Ternyata Ini Penyebabnya

Telur-telur ular kobra menetas dengan sempurna disebabkan musim kemarau yang berkepanjangan yang melanda sebagian wilayah Indonesia.

TribunSolo.com/Agil Tri
Penampakan sebagian anak ular kobra Jawa yang ditemukan di Masjid At Taqwa di Perumahan Griya Adi, Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Selasa (17/12/2019). 

Panji Petualang kemudian menjelaskan, sebetulnya bulan Desember ini adalah bulan telur-telur ular menetas.

Sementara, kata Panji, ular-ular itu bertelur pada bulan Juli lalu. Karena itu, sekarang kebanyakan ular yang menyerang pemukiman warga masih berukuran kecil. Diduga ular-ular tersebut adalah ular yang baru saja menetas.

Kasus terbaru

Lanjar (47), takmir Masjid At Takwa di Perumahan Griya Adi Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, terkejut bukan kepalang, dengan apa yang ditemukannya di masjid tersebut, Sabtu (7/12/2019).

Saat itu ia hendak menunaikan Salat Ashar berjamaah. Tiba-tiba, Lanjar melihat hal mencurigakan di dekat mimbar masjid. Begitu dilihat dari dekat, ternyata ada seekor ular berwarna hitam di sana.

"Ularnya ada di gulungan karpet dekat mimbar," ujar Lanjar, saat dijumpai TribunSolo.com, Selasa (17/12/2019).

Penemuan Lanjar, mengingatkannya akan maraknya penemuan ular di sejumlah daerah. Ia pun berinisiatif memeriksa gulungan karpet itu. Benar saja, ada banyak ular di sana.

"Saat mau salat, di karpet dekat mimbar ditemukan satu ekor ular. "Pas kita cek di lipatan karpet yang lain, ternyata ditemukan 6 ekor ular lagi," kata Lanjar.

Pengurus masjid kemudian memanggil bantuan dari seorang warga sekitar bernama Janu. Janu adalah anggota TNI dari Brigrif 6, yang juga anggota komunitas pencinta ular, Exalos Indonesia.

Penemuan Janu selama memeriksa masjid itu, lebih mengejutkan lagi. Selama empat hari menyisir, Janu menemukan puluhan anak ular kobra jawa atau yang memiliki nama latin Naja Sputatrix.

"Saya temukan lagi 25 ekor, yang 5 ekor sudah saya lepas liarkan lagi, ini tinggal 20 ekor," kata Janu.

Menurut Janu, ular tersebut banyak ditemukan di gudang karpet yang berada didekat mimbar masjid. "Ular pertama kali saya temukan di tumpukan keramik, dan tumpukan karpet," jelasnya.

Tumpukan karpet itu kemudian di gelar satu persatu didalam ruangan masjid, dan banyak sekali ditemukan anak ular di sana.

Dia memperkirakan, induk dari anak ular itu masuk kedalam masjid sekitar dua bulan yang lalu, untuk bertelur, lalu pergi.

"Proses penetasan telur ular sekitar dua bulan, dan telur ular ini tidak diengkrami, jadi setelah si Induk bertelur, dia langsung pergi," terangnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved