Bocah dikurung
Prihatin Atas Nasib Bocah Dikurung Dalam Kerangkeng Kayu di Meulaboh, Rumoh Umat Galang Dana
Sejak usia enam bulan, ia harus hidup di dalam kurungan kayu dan tinggal bersama ibunya, Fauzian (55) yang lumpuh.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Mursal Ismail
Saat ini, ia dan anak-anaknya bertahan hidup dari belahan kasihan orang lain, termasuk untuk biaya sekolah anaknya yang perempuan bernama Puja.
“Saya sudah pasrah dengan kehidupan yang saya jalani ini,” imbuh Fauziah.
• Begini Penuturan Pemilik Ruko Tertimbun Longsor di Bener Meriah, Ada Firasat tak Enak Hingga Selamat
Terpisah, Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Panggong, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Muslim, saat dikonfirmasi Serambi mengatakan bahwa bantuan terhadap keluarga Fauziah selalu mengalir.
Bantuan yang sudah diberikan berupa kios dan isinya untuk pemberdayaan ekonomi, bantuan anak yatim, beras miskin (raskin), serta bantuan dari warga sekitar.
“Soal bantuan selalu ada untuk Fauziah, bahkan mulai bantuan dari dinas sosial berupa kios dan isinya, bantuan dari baitul mal dan warga sekitar.
Namun menyangkut dengan kondisi anaknya yang dikurung, itu saya baru mengetahuinya saat ini, sebab saya dan keuchik baru sembilan bulan menjabat di sini,” ungkap Muslim yang di damping Kaur Kesra Atik kepada Serambi, Rabu (18/12/2019) malam di rumahnya.
Pihaknya mengaku saat ini sedang melakukan pembenahan desa, termasuk mendata semua warga yang masih dalam kekurangan dan hal-hal lainnya.
Ia menjanjikan, jika memang keluarga Fauziah memiliki tanah sendiri, pihak desa pada 2020 akan memprioritaskan pembangunan rumah untuk keluarga tersebut.
Pihak desa juga mengakui bahwa keluarga Fauziah memang belum masuk dalam daftar Program Keluarga Harapan (PHK).
Namun saat ini yang bersangkutan telah didata, dan nantinya juga akan mendapat program bantuan PKH.
Terkait dengan kondisi Fazzilul Rahman yang dikurung, Serambi juga memperoleh informasi dari sejumlah tetangga Fauziah bahwa bocah tersebut dikurung dengan alasan lasak dan membuat sang ibu tidak sanggup untuk menjaganya.
Akibatnya, sang anak mengalami keterbatasan dan tunawicara.
“Lumpuhnya Fauziah belum sampai satu tahun, namun anaknya yang dikurung itu setahu kami sudah sejak ia berada di rumahnya saat ini,” jelas Atik Kaur Kesra, Gampong Panggong didamping sejumlah warga lainnya di rumah Sekdes.
Sebelum Fauziah mengalami kelumpuhan, warga sekitar juga telah menyarankan kepada Fauziah agar anaknya tidak dikurung, namun saran itu tidak pernah digubris.
Fazzilul Rahman juga tidak pernah dibawa ke posyandu untuk pemeriksaan kesehatan. (*)