Petir Landa Subulussalam
Dalam Sebulan, Tujuh Warga Subulussalam Jadi Korban Sambaran Petir, Tiap Tahun Ada Saja Sejak 2010
Intensitas petir di Kota Sada Kata itu selama ini memang sangat mengkhawatirkan karena sangat sering mengenai manusia.
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Peristiwa ini terjadi Kamis (31/10/2013) petang sekitar pukul 16.30 WIB. Akibatnya, keenam korban yang terdiri dari personel kepolisian dan Satpol PP dilarikan ke rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subulussalam untuk mendapat penanganan medis.
Enam korban yakni dua dari satpol PP adalah Dedi Dores (23) dan Sarkani (28).
Sedangkan empat korban dari personel kepolisian masing-masing Brigadir Fadhlianto (32) Sabhara Polres Singkil, Briptu Riki Arjuna (27) dalmas Polda Aceh, Brigadir Irwanto dan Brigadir Agus.
Saat kejadian, keenam korban sedang duduk beristirahat seraya berbincang-bincang di kantin yang terletak di bagian belakang kantor KIP.
Sekitar pukul 16.00 WIB, hujan mengguyur Kota Subulussalam disertai angin dan kilat yang menyambar-nyambar.
Tahun 2012
Kamis 9 Februari 2012. Petir menyambar delapan warga Kota Subulussalam hingga terkapar.
Tiga dari delapan korban petir sempat ditanam dalam lumpur sebelum diboyong ke rumah sakit.
Menurut keyakinan masyarakat setempat, menanam korban dalam lumpur bisa sebagai penawar sengatan petir.
Empat dari delapan korban sambaran petir tercatat sebagai siswi Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) Pondok Pesantren Mardhatillah, Desa Tangga Besi, Kecamatan Simpang Kiri.
Mereka adalah Suryanti (15), Nur Lela (15), Nurhayati (14) ketiganya siswi kelas III dan Elvi (8) santri.
Selain anak didik, seorang guru pesantren bernama Aslamiah (26) bersama putrinya Hafiza (2) tak luput dari sambaran petir.
Sedangkan dua korban lainnya merupakan penduduk Desa Suka Makmur, Kecamatan Simpang Kiri yaitu Heri Jona (18) dan Hamat Sagala (43).
Petugas Ponpes Mardhatillah, Darwin (29) mengatakan, petir menyambar sekitar pukul 15.20 WIB sesaat setelah hujan deras dan angin kencang.
Saat itu santri sedang di kantin dan sebagian lainnya di kelas. “Sambaran petir hanya mengenai enam orang, termasuk istri dan anak saya,” kata Darwin.