Petir Landa Subulussalam
Intensitas Petir Subulussalam Tinggi, BPBD Wacanakan Anti Petir dan Pusat Studi
Fenomena petir di Kota Subulussalam dinilai memang berbeda dengan daerah lain karena cukup sering membahayakan manusia.
Penulis: Khalidin | Editor: Yusmadi
Para korban baru diangkat dari kubangan lumpur setelah benar-benar menggigil.
Kemudian korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam guna mendapatkan perawatan medis.
Hingga berita ini diturunkan, ketiga korban masih dalam perawatan medis di RSUD Kota Subulussalam.
Seperti berita sebelumnya, tiga remaja putri di Dusun Baitul Makmur, Desa Penanggalan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam tumbang dihantam petir yang terjadi, Jumat (20/12/2019) sore tadi.
Ketiga remaja itupun terpaksa ditanam dalam lumpur untuk pertolongan pertama sesuai kebiasaan masyarakat Kota Subulussalam turun temurun.
Informasi yang dihimpun Serambinews.com, dari Ustaz Ishaq dan Adun petir terjadi sore tadi sekitar pukul 16.30 WIB. Kala itu hujan sedang mengguyur Kota Subulussalam sejak pukul 15.00 WIB.
Ketiga remaja putri yang menjadi korban sambaran petir adalah Sri (16), Elisa (15) dan Putri (15). Ketiganya merupakan pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Subulussalam dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Penanggalan.
Kronologis kejadian bermula kala hujan deras mengguyur Subulussalam petang tadi.
Sudah menjadi kebiasaan jika hujan di Kota Subulussalam disertai petir dan tak jarang menimbulkan korban manusia.
Ketiga korban tinggal dalam satu rumah. Pada saat kejadian Sri sedang mencuci piring sementara Elisa hendak mandi. Lalu Putri sedang berada di ruang tamu.
Ketiga korban tersebut berada dalam rumah dan secara bersamaan terkena sambaran petir yang diawali kilat itu. Begitu kejadian, ketiga remaja putri ini terkapar hingga ada warga yang melihat langsung memberi pertolongan.
“Kejadian tadi pas hujan deras petir begitu keras dan mengenai ketiga korban ini,” ujar Ishak. (*)