Petir Landa Subulussalam
Intensitas Petir Subulussalam Tinggi, BPBD Wacanakan Anti Petir dan Pusat Studi
Fenomena petir di Kota Subulussalam dinilai memang berbeda dengan daerah lain karena cukup sering membahayakan manusia.
Penulis: Khalidin | Editor: Yusmadi
Laporan Khalidin | Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Fenomena petir di Kota Subulussalam dinilai memang berbeda dengan daerah lain karena cukup sering membahayakan manusia.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Subulussalam beberapa waktu lalu dikabarkan mewacanakan anti petir dengan menggandeng Universitas Islam Negeri (UIN) untuk membuat pemetaan dan studi kelayakan.
Kepala pelaksana (Kalak) BPBD Kota Subulussalam, Nesal Putra belum lama ini dalam sebuah wawancara dengan Serambinews.com mengakui tingginya intensitas petir di Kota Sada Kata itu.
Bahkan, BPBD sempat mengajukan agar petir di Subulussalam masuk kategori bencana nasional.
Namun, kata Nesal, secara petir belum dapat menjadi kategori bencana nasional karena zonanya masih berada di daerah tertentu.
Kendati demikian, di Subulussalam petir ditetapkan menjadi bagian bencana daerah sehingga korbannya ditangani juga oleh BPBD.
Nesal menambahkan beberapa waktu lalu menjajaki anti petir dengan cara menjalin kerjasama bersama UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Namun, sejauh ini prosesnya baru pemetaan tahap pertama dan belum sampai studi kelayakan. Sejatinya, jika sudah ada studi kelayakan maka bisa dibuat anti petir guna memenimalisir dampaknya.
”Kita memang menuju anti petir, ada kerjasama dengan UIN tapi sejauh ini masih pemetaan belum sampai studi kelayakan,” ujar Nesal
Ke depan, Nesal berjanji akan mengajukan kegiatan studi kelayakan soal petir di Subulussalam.
Bahkan Nesal mewacakan Subulussalam ke depan dapat menjadi pusat studi soal fenomena petir. Intinya, kata Nesal, selain menangani dampak petir, dapat pula menjadi pusat studi atau tempat penelitian bagi para ilmuan.
Sebab, kata Nesal petir di Subulussalam berbeda dengan daerah lain dan fenomenanya tak jarang melukai manusia.
Lebih jauh dijelaskan, sampai saat ini BPBD belum mempunyai formulasi terkait penanganan petir yang intensitasnya cukup tinggi bahkan jauh berbeda dengan daerah lain. Sebab untuk petir merupakan fenomena alam yang sulit dideteksi.
Kendati demikian, BPBD menganggap korban petir yang mengenai bangunan bagian dari bencana dan sesuai tugasnya memberikan bantuan.