Berita Aceh Tamiang
Aceh Tamiang Bersiap jadi Lumbung Bawang Merah, Berikut Potensi yang Dimiliki
“Ini berarti sekitar 16,5 ton bawang merah dapat diproduksi dari tiap hektar lahan usaha tani,” kata Insyafuddin, Jumat (27/12/2019).
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
“Ini berarti sekitar 16,5 ton bawang merah dapat diproduksi dari tiap hektar lahan usaha tani,” kata Insyafuddin, Jumat (27/12/2019).
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Kabupaten Aceh Tamiang optimis, mampu menjadi pemasok utama bawang merah di Aceh.
Selain didukung lahan, optimisme ini juga ditopang program terukur.
Program tersebut sudah disusun Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) Aceh Tamiang.
Wakil Bupati Aceh Tamiang, HT Insyafuddin menyatakan, keyakinan ini sudah sesuai dengan hitung-hitungan data yang ada saat ini.
Dijelaskannya, berdasarkan perhitungan hasil panen di Kampung Sukaramai I, Kecamatan Seruway pada 18 Desember lalu.
Di lahan demplot seluas 1000 m2 menghasilkan produksi 1,65 ton.
• Forkopimda Nagan Raya Larang Warga Hura-hura Sambut Tahun Baru
Hasil ini kata dia, sudah dihitung penyusutan.
Pada rentang 40 persen hingga 50 persen.
Dari sejak bawang merah dipanen.
“Ini berarti sekitar 16,5 ton bawang merah dapat diproduksi dari tiap hektar lahan usaha tani,” kata Insyafuddin, Jumat (27/12/2019).
Menurutnya, bila hitung-hitungan ini tidak meleset, maka impian Aceh Tamiang menjadi sentra bawang merah di Aceh akan menjadi kenyataan.
“Memang perlu waktu untuk mewujudkan hal ini. Ada tahapan-tahapan yang mesti dilalui untuk menuju status lumbung bawang merah,” sambungya.
• Petani Cabai di Samahani Sukses Aplikasikan Pupuk Hayati untuk Tingkatkan Hasil Panen
Potensi ini, turut didukung dengan tersedianya tanah ladang.
Serta sebagian lahan persawahan.
Sebagai areal pertanaman bawang merah.
Serta program yang dijalankan Distanbunak Aceh Tamiang.
Salah satu yang saat ini sedang dilakukan ialah, mengembangkan kebun pembibitan bawang merah.
Guna memasok kebutuhan bibit untuk para petani.
“Tapi tidak cukup hanya dinas, petani juga harus terus berpacu, berinovasi membangun pertanian secara bersama-sama,” kata Kadis Tanbunak Aceh Tamiang, Yunus.
Dia menjelaskan, dinasnya saat ini memiliki unit pelayanan yang berada di tengah-tengah petani.
Yakni Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).
Unit pelayanan ini berada di 11 kecamatan.
Serta para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).
Di mana PPLmemberikan pendampingan dan pembinaan.
Pada kelompok tani serta tersebar di setiap kampung.
Sebagai pendukung terwujudnya lumbung bawang merah. (*)
• Nelayan Aceh Tamiang Terima Bantuan Perahu Motor dari DPKP