Berita Bireuen

Warga Minta Pemerintah Bangun Jalan 2 Jalur Arah Barat Kota Bireuen, HRD Siap Perjuangkan di Senayan

"Jalan sangat sempit dan rawan lakalantas, Pemkab Bireuen, Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat harus segera menyikapinya,” pinta Iskandar.

Penulis: Ferizal Hasan | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/FERIZAL HASAN
Anggota Komisi V DPR RI, H Ruslan M Daud (HRD) bersama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) ruas jalan nasional Medan-Banda Aceh serta pejabat dari kementerian terkait, meninjau ruas jalan nasional tersebut di kawasan Desa Reuleut, Kota Juang, Bireuen, Jumat (27/12/2019), untuk rencana pembangunan dua jalur. SERAMBINEWS.COM/FERIZAL HASAN 

"Jalan sangat sempit dan rawan lakalantas, Pemkab Bireuen, Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat harus segera menyikapinya,” pinta Iskandar.

Laporan Ferizal Hasan I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Warga Kota Juang dan Jeumpa, Bireuen, Aceh, meminta kepada pemerintah pusat untuk membangun jalan dua jalur di lintas nasional Medan-Banda Aceh, arah barat Kota Bireuen.

Yaitu mulai Desa Meunasah Blang dan Reuleut (Kota Juang) hingga Desa Blang Blahdeh (Jeumpa).

Karena jalan sepanjang tiga kilometer itu masuk dalam kawasan kota serta sangat padat kendaraan dan rawan kecelakaan.

Warga Ulim, Pidie Jaya Tambal Jalan Nasional

Kejari Lhokseumawe Raih Penghargaan WBK

Pohon Madu Kekayaan Alam Kuala Baru, Aceh Singkil yang Hasilnya Terus Berkurang

Bireuen mulai Simpang Adam Batree Meunasah Blang, Kota Juang, hingga Desa Blang Blahdeh, Jeumpa, sudah layak dibangun dua jalur," kata Iskandar warga Reuleut kepada Serambinews.com, Minggu (29/12/2019).

Katanya, setiap hari kendaraan yang melintas memasuki kota cukup padat, apalagi saat jam sibuk anak sekolah.

"Jalan sangat sempit dan rawan lakalantas, Pemkab Bireuen, Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat harus segera menyikapinya,” pinta Iskandar.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK 1.1 Km 77-Sigli-Bireuen), Zulkarnaini mengatakan, untuk rencana pembangunan jalan dua jalur arah barat Kota Bireuen itu, masih dalam proses.

"InsyaAllah kalau tidak ada kendala di lapangan, seperti pembebasan lahan, tahun depan sudah bisa dimulai pekerjaannya," terang Zulkarnaini. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved