Berita Langsa

Kisah Getir Wakhim Menegakkan Syariat di Langsa, dari Cacian, Hinaan Sampai Pernah Dikejar Preman

Seperti diketahui, Kamis (2/1/2019) pukul 14.00 WIB, Wakil Wali Kota Langsa, Dr H MarzukiHamid MM, melantik dan mengambil sumpah 5 jabatan..

Penulis: Zubir | Editor: Yusmadi
SERAMBI/ZUBIR
DOKUMEN SERAMBI INDONESIA -- PERWAKILAN massa pengunjukrasa menyelempangkan kain putih bergaris hitam menyerupai jubah kepada Kadis Syariat Islam Kota Langsa, Drs H Ibrahim Latif sebagai bentuk penghargaan dan dukungan dalam penegakan syariat Islam di Kota Langsa. Massa yang menamakan diri Aliansi Masyarakat, Mahasiswa, dan Dayah (AMMAD) melancarkan demo ke Kantor Wali Kota dan Polres Langsa, Kamis (29/8). 

Laporan Zubir | Langsa

SERAMBINEWS.COM, LANGSA -- Pergantian Drs H Ibrahim Latif MM yang akrap disapa Wakhim (WH) sebagai Kepala Dinas Syariat Islam Langsa, sejak siang tadi menjadi perbincangan hangat di jagad maya maupun warkop di Kota Langsa.

Seperti diketahui, Kamis (2/1/2019) pukul 14.00 WIB, Wakil Wali Kota Langsa, Dr H MarzukiHamid MM, melantik dan mengambil sumpah 5 jabatan diantaranya 1 asisten dan 4 kadis.

Diantaranya itu, Wakhim berpindah tugas sebagai Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disduk Capil).

Sedangkan posisinya digantikan oleh Aji Usmanuddin SAg MA (sebelumnya Kadisduk Capil). Istilahnya mereka diroker dari posisi jabatannya.

Posisi dua dinas ini dalam mutasi itu, berbeda dengan Dinas Pustaka dan Kearsipan serta Inspektorat yang dilakukan seleksi terbuka (lelang jabatan) di akhir tahun 2019 lalu.

Kadis Syariat Islam Sebut Tidak Hapus Dana Pembinaan Gampong Syariah, Cuma Kesilapan Saja

Ini Pesan Wakil Wali Kota Langsa Saat Lantik 5 Pejabat

Pemko Langsa Rombak Kabinet, Jabatan Kadis PUPR Kosong, Ini Nama-nama Pejabat Dilantik

Catatan Serambi, posisi Dinas Syariat Islam dan Disduk Capil itu tidak masuk dalam bursa lelang atau seleksi terbuka Jabatan Tinggi Pratama berapa waktu lalu.

Banyak kalangan membanding-bandingkan pejabat baru yang memimpin Dinas Syariat Islam sekarang, dengan Wakhim.

Mungkin, selama Wakhim menjadi Kepala Dinas Syariat Islam kurang lebih sekitar 10 tahun sejak tahun 2011 lalu, atau sebelum hingga Umara (usman Abdullah - Marzuki Hamid) memimpin Kota Langsa sampai sekarang.

Sejak menahkodai Dinas Syariat Islam, langkah dilakukan Wakhim terbilang nekat dan sangat berani, penuh resiko dihadapi di lapangan, terutama lawannya adalah preman yang anti syariat.

Bahkan pernah seketika berapa tahun yang silam, saat Tim Antmaksiat melakukan penertiban kibod salah satu Gampong di Kecamatan Langsa Timur.

Wakhim bersama WH bahkan dibekup Polisi dan POM, Satpol PP, harus berhadapan dengan preman yang melempari botol minuman dan batu kepada mereka.

Terkait Penemuan Kerangka Gajah, Polisi: Kemungkinan akan Ada Tersangka

Tenaga Kontrak dan Honorer RSUD Bireuen Minta Anggota Dewan Dengarkan Aspirasi Mereka

Api Membumbung Saat Para Guru Menunggu Santri Kembali ke Dayah

Wakhim Saat itu naik ke pentas meminta kibod dihentikan.

Namun usai kibod berhenti di sana, dan Tim Antimaksiat hendak kembali.

Tiba-tiba ada serangan batu dan botol minuman kepada tim antimaksiat dan Wakhim itu.

Bahkan untuk menghindari hal tak diinginkan, dan kalah jumlah dengan oknum penonton kibod, malam itu Tim Anti Maksiat ini terpaksa mundur dan tetap dikejar preman.

Mereka akhirnya masuk berlindung di MUQ Langsa yang berada di Gampong Alue Pineung, Kecamatan Langsa Timur, sekitar 2 km dari lokasi kibod.

Kejadian menghebohkan sentero Aceh itu, terjadi pada tanggal 21 Oktober 2012.

Mungkin masyarakat Langsa masih ingat sekali atas kejadian itu.

Jika ingin lebih tinci, tersimpan link berita kejadian saat itu.

WH dan PM Dilempari Botol Miras

 Sejak kejadian itu, Wakhim bukannya takut dan gentar.

Bahkan dengan dukungan Waki Kota dan Wakil Wali Kota, bahkan dukungan dayah-dayah di Aceh.

Gerakan pembasmian kibod terus berlanjut, hingga kibod nyaris tak terdengar lagi di Kota Langsa sampai sekarang.

Jika sebelumnya, tanpa hari organ tunggal dengan pesta mabuka-mabukan ada di daerah ini, baik di acara pesta perkawinan, sunatan rasul, dan syukuran lainnya.

Ini salah satu contoh, kinerja Wakhim. Tulisan ini bukan bermaksud menaikan pamor dan memuji-muji Wakhim.

Tgk Hasanuddin Yusuf Adan Puji Pelaksanaan Syariat Islam di Langsa

Pelanggar Syariat Islam di Langsa Dicambuk Tahun 2109 Hanya 12 Orang, Menurun Dibanding Tahun Lalu

Tangkap Pelaku ‘Teror’ Syariat Islam di Langsa

Tapi penulis hanya ingin mengenang kinerja Wakhim, sebagai pemimpin Dinas Syariat Islam sebagai garda terdepan penegakan syariat Islam di Kota Langsa ini.

Jika ancaman bunuh, lempar rumah, dan berbagai hal negatif mungkin ya sudah jadi makanan Wakhim selama ini.

Begitu juga cacian dan cemooh miring, itu juga hal yang biasa dirasakan Wakhim.

Hal itu dikarenakan getolnya Wakhim menjalankan tugas penegakan syariat bersama Polisi Syariat Wilayatul Hisbah (WH) di kota ini.

Mungkin mutasi Wakhim ini, adalah suatu hal yang bisa di organisasi Pemerintahan, sama halnya mutasi-mutasi dengan para pejabat lainnya.

Namun dibalik mutasi Wakhim ini, masyarakat nenweuh harapan pengganti Wakhim di Dinas Syariat Islam ini nantinya lebih baik atau lebih ganas lagi kinerjanya untuk memerangi maksiat.

Tujuannya, agar benar-benar tegaknya syariat Islam di Kota Langsa. Terutama, karena sekarang Kota Langsa tak lagi mengenal kibod di malam hari.

Masyarakat berharap, jangan sampai organ tunggal dengan penyanyi seksi itu marak lagi di daerah ini. Karena akan merusak moral pemuda dan remaja. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved