JURNALISME WARGA
Meureubo, Pusat Pendidikan Tinggi di Wilayah Barsela
MEUREUBO adalah salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh. Luas kecamatan ini mencapai

MEUREUBO adalah salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh. Luas kecamatan ini mencapai 112,87 km². Letaknya di sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Pante Ceureumen, sebelah selatan dengan Samudera Hindia, sebelah barat dengan Kecamatan Johan Pahlawan, dan sebelah timur dengan Kabupaten Nagan Raya.
Di Meureubo kini telah berdiri gedung-gedung megah berlantai tinggi milik Universitas Teuku Umar Meulaboh (UTU), Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Meulaboh (STAIN) Meulaboh, Akademi Komunitas Negeri (AKN) Meulaboh, STIMI Meulaboh, STKIP Bina Bangsa Meulaboh, STAI Swasta Darul Hikmah Meulaboh, dan Markas Korem 012 Teuku Umar.
Ketika saya dialihtugaskan dari Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat menjadi dosen pada Jurusan Syariah STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh tahun 2015, saya bersaksi bahwa gedung-gedung yang megah itu sebelumnya tak pernah ada di Alue Peunyareng, Kecamatan Meureubo. Gedung-gedung megah sebagai bagian dari kampus kebanggaan masyarakat wilayah barat selatan Aceh (Barsela) ini dibangun menggunakan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) bantuan dari pemerintah pusat.
Para mahasiswa yang menuntut ilmu di kampus ini pun berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Terbanyak memang berasal dari Aceh dan Sumatera Utara.
Mereka tertarik kuliah di kampus ini dengan tekun dan penuh keyakinan meraih gelar sarjana, bahkan sebagian dari mereka mendapatkan Beasiswa Bidikmisi dari pemerintah pusat atau beasiswa dari Pemerintah Aceh. Jadi, Meureubo saat ini telah menjadi pusat pendidikan tinggi di wilayah Barsela.
Ribuan mahasiswa yang tinggal di Kecamatan Meureubo menyewa perumahan (Perumnas) yang ada daerah itu atau kos di rumah-rumah warga setempat. Sejauh yang saya amati perubahan di wilayah Meureubo cukup signifikan tatkala tiga kampus di kawasan ini sudah dinegerikan oleh pemerintah pusat pada tahun 2014 di atas lahan hampir 100 hektare. Lahan ini merupakan tanah yang dihibahkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat kepada tiga kampus tersebut. Sekilas kita lihat kawasan ini bagaikan Kota Pelajar Mahasiswa (Kopelma) Darussalam kedua setelah Kopelma yang ada di Banda Aceh, ibu kota Provinsi Aceh. Tiga kampus ini berdiri di dalam satu kompleks lahan yang dibatasi oleh pagar Kampus UTU nan begitu megah plus jalan lingkar kampus yang sedang dalam perluasan dan sebagiannya sudah dibangun dua jalur.
Jalan utama menuju ketiga kampus bertetangga ini begitu indah setelah adanya pembangunan jalan dua jalur. Kala malam hari lampu jalan dengan terang-benderang menyinari jalanan.
Tiga kampus yang sudah negeri itu telah menjadi pusat pendidikan tinggi di wilayah Barsela. Diperkirakan hampir 10.000 mahasiswa yang menuntut ilmu di tiga kampus negeri ini sekarang.
Kerja sama multipihak
Sejenak mari kita kilas balik sejarah kampus di kawasan ini. Pada tahun 1983 para ulama dan pemuka masyarakat bekerja sama dengan Pemkab Aceh Barat merintis berdirinya suatu yayasan pendidikan yang tujuan utamanya adalah mendirikan perguruan tinggi swasta (PTS). Lalu pada tahun 1984 yayasan tersebut berhasil diwujudkan dengan nama "Yayasan Pendidikan Teungku Chik Dirundeng Meulaboh" yang mengabadikan nama"Teungku Chik Dirundeng" sebagai nama yayasan dimaksud.
Tepatnya tanggal 28 Agustus 1984 yayasan ini resmi terbentuk dengan badan hukum akta Notaris "Hamonongan Silitonga" Banda Aceh Nomor 45 Tahun 1984. Yayasan ini bercita-cita membangun suatu wadah pendidikan tinggi di Kabupaten Aceh Barat, yaitu "Universitas Teuku Umar Johan Pahlawan dan Institut Agama Islam Meulaboh".
Tentu saja cita-cita itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Persiapan ke arah itu dilakukan dengan perhitungan ke depan secara matang dan pasti. Langkah awal yang diupayakan adalah mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Teungku Chik Dirundeng Meulaboh. Lembaga pendidikan tersebut dimulai operasionalnya dengan kosentrasi umum dan kejuruan.
Dalam rentang waktu yang tidak lama, tokoh-tokoh masyarakat dan para ulama yang dimotori oleh Departemen Agama Kabupaten Aceh Barat, MUI, dan Korps Alumni IAIN Ar-Raniry (Koniry) Kabupaten Aceh Barat memprakarsai berdirinya Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Meulaboh.
Rumusan hasil kesepakatan tersebut diajukan kepada pihak Yayasan Pendidikan Teungku Chik Dirundeng Meulaboh dan pada akhirnya disepakati untuk mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah tersebut di bawah Yayasan Pendidikan Teungku Chik Dirundeng Meulaboh dengan Surat Keputusan Nomor 06/Kep/YPRM/1985 tanggal 2 Januari 1985.
Dengan semangat dan penuh perjuangan dari Pemkab Aceh Barat serta segenap lapisan masyarakat cita-cita penegerian ini pun terwujud. Pada tanggal 14 Maret 2014 Presiden Kelima Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Penegerian Universitas Teuku Umar Meulaboh. Kemudian, pada tanggal 2 April 2014 bertempat di Jakarta, Presiden SBY meresmikan Keppres Penegerian Universitas Teuku Umar Meulaboh. Rekto pertamanya yang didilantik memimpin UTU adalah Prof Dr Jasman J Ma'aruf MBA.