Luar Negeri
Habiskan Rp 3,5 Triliun, Simulasi Militer Amerika Serikat Ungkap Bahwa Iran Akan Menangkan Perang
Washington dan Teheran berada di ambang perang setelah Donald Trump memerintahkan serangan udara yang menewaskan jenderal Iran Qassem Soleimani.
SERAMBINEWS.COM - Washington dan Teheran berada di ambang perang setelah Donald Trump memerintahkan serangan udara yang menewaskan jenderal Iran Qassem Soleimani.
Dilansir dari Daily Star, Minggu (5/1/2020), simulasi militer AS menunjukkan bahwa Iran dapat memenangkan perang melawan AS di tengah gelombang baru ketegangan di Timur Tengah.
AS menuduh bahwa Soleimani merencanakan serangan lebih lanjut terhadap pasukan mereka di Timur Tengah, tetapi Iran telah berjanji untuk membalas.
Soleimani adalah sosok yang sangat kuat dan suatu hari diperkirakan akan memimpin Iran.
Kematiannya merupakan eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam pertikaian panjang antara Washington dan Teheran.
Namun AS membatalkan kesepakatan nuklir dan menerapkan kembali sanksi.
Dikhawatirkan langkah terbaru ini dapat memicu perang panas baru di Timur Tengah, orang-orang di seluruh dunia pun khawatir itu akan berkembang menjadi Perang Dunia 3.
Dengan mengalahkan genderang perang, AS mungkin sebaiknya mengingat simulasi militer yang dijuluki Tantangan Milenium yang dijalankan oleh Pentagon pada 2002.

Latihan ini dirancang untuk menguji masa depan militer AS melawan lawan Timur Tengah - sering disebut sebagai Iran - dan berakhir dengan kekalahan bagi Washington.
Latihan langsung dan permainan perang komputer dilakukan dalam latihan senilai $ 250 juta atau hampir setara Rp 3,5 triliun.
Pada saat itu, simulasi komputer tersebut sudah merupakan yang terbesar dan termahal dalam sejarah AS.
Kedua belah pihak diberikan tujuan utama dan memenangkan persyaratan untuk mengklaim kemenangan dalam pertandingan perang.
Tim Merah - yang mewakili Iran, dijuluki OPFOR - harus melestarikan rezim yang berkuasa dan mengusir lawan-lawan mereka dari wilayah tersebut.
Tim Biru memiliki tujuan untuk menghancurkan senjata pemusnah massal mereka, mengamankan jalur pelayaran dan menghancurkan kemampuan Tim Merah untuk membangun dominasi di Timur Tengah.
Secara resmi AS menyatakan telah memenangkan latihan.