Citizen Reporter
Xinaliq, Desa Tertinggi di Eropa
Saya sembilan hari di Xinaliq mendampingi para cinematografer Indonesia yang melakukan syuting film di Azerbaijan.
Saya sembilan hari di Xinaliq mendampingi para cinematografer Indonesia yang melakukan syuting film di Azerbaijan.
KUN MISBAHUL MUNAWAR, Mahasiswa MBA Khazar University, Baku-Azerbaijan, Penerima Beasiswa Merit Scholarship dan Fam Foundation Uni Eropa, melaporkan dari Azerbaijan
REPORTASE saya kali ini berkisah tentang sebuah desa tertinggi di dataran Benua Eropa yang menarik wisatawan karena aksesibilitas, bahasa khasnya, arsitektur bangunan, dan budayanya yang unik.
Saya sembilan hari di Xinaliq mendampingi para cinematografer Indonesia yang melakukan syuting film di Azerbaijan.
Akses menuju ke desa ini lumayan sulit, berjarak sekitar 220 kilometer dari Baku, ibu kota Azerbaijan.
Untuk sampai ke sini butuh waktu sekitar lima jam, melewati kota kecil Xirdalan dan Quba.
Sesampai di Quba kami mengganti kendaraan dengan yang khusus mampu menjajal jalanan curam khas area pegunungan.
• Kena OTT KPK dan Jadi Tersangka, Wahyu Setiawan Resmi Mengundurkan Diri dari KPU
• Penjambret Tas Pegawai Kejati Aceh,Ternyata Residivis Narkoba, Ini Kasusnya
• Personel Reskrim Polresta Banda Aceh Tangkap Buruh Bangunan Asal Medan, Ini Kejahatan Keduanya

Kami menumpangi mobil SUV tipe 4x4 bermerek Lada, buatan Rusia.
Sepanjang perjalanan menuju desa pemandangannya luar biasa.
Dari ketinggian Gunung Kyzylkaya terlihat aliran Sungai Qudiyalcay tampak meliuk-liuk jernih.
Hamparan perbukitan yang tertutup salju menyejukkan pandangan mata.