Kapolda Papua: Kami Akan Tangkap Pemimpin KKB Egianus Kogoya, Hidup atau Mati
Menurut Paulus, Egianus Kogoya merupakan anak muda yang merampas senjata aparat keamanan.
SERAMBINEWS.COM - Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw mengatakan, kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya paling bertanggung jawab atas serangkaian penembakan di Nduga, Papua.
Menurut Paulus, Egianus Kogoya merupakan anak muda yang merampas senjata aparat keamanan.
Karena sudah memiliki senjata, kelompok ini menjadi beringas.
Egianus kerap menjadikan masyarakat sebagai tameng manakala aparat kemanan melakukan pengejaran kepada bersangkutan dan kelompoknya.
"Di saat dilakukan pengejaran, mereka berlindung di balik masyarakat sehingga anggota kesulitan," kata Paulus di Timika, Minggu (12/1/2020).
Paulus menegaskan, pihaknya tidak akan berhenti mengejar Egianus dan kelompoknya untuk penegakan hukum.
Penegakan hukum yang dilakukan ada dua pilihan, menangkap hidup-hidup atau menembak mati.
"Kami akan terus melakukan pengejaran dan penegakan hukum terhadap kelompok Egianus untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujar Paulus.
Terakhir, pada Sabtu (11/1/2020) pagi kelompok Egianus menembak Bharatu Luki Darmadi.
Ketika itu, Bharatu Luki hendak membuang sampah yang berada di sekitar ujung bandara.
Saat menyeberang ke jalan, tepatnya di samping pos Brimob dengan jarak kurang lebih 50 meter, tiba-tiba terdengar bunyi tembakan rentetan dari arah sebelah kanan Pos Brimob.
Bharatu Luki pun tertembak di bagian paha kiri.
Paulus pun meminta kepada kelompok Egianus untuk dapat menyerahkan diri dan kembali ke pangkuan NKRI.
Apabila ada tuntutan, sebaiknya disampaikan sehingga bisa dicarikan solusinya, bukan dengan melakukan kekerasan yang menyebabkan jatuhnya korban.
"Asalkan tuntutan itu bukan tentang Papua Merdeka karena itu tidak bisa kami penuhi," kata Paulus.
Keberadaan Egianus Sempat Terdeteksi
Sebelumnya, pihak TNI menyatakan, telah mendeteksi keberadaan Egianus Kogoya yang merupakan pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah Nduga, Papua.
Menurut Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto, Egianus bersama kelompoknya diyakini masih berada di Kabupaten Lanny Jaya.
"Hasil pendeteksian, (Egianus) masih di wilayah Kuyawage, mereka belum ada pergerakan," ujar Candra, saat dihubungi, Kamis (28/11/2019).
Keberadaan Egianus di Distrik Kuyawage telah terdeteksi sejak minggu lalu.
Namun, Candra membantah kabar yang menyebut aparat gabungan TNI-Polri telah membuat kelompok Egianus Kogoya terpojok.
Ia menegaskan bila kini aparat lebih bersifat preventif guna meminimalisir risiko terjadinya aksi yang bisa menganggu situasi keamanan di Wamena, Jayawijaya.
"Kami sifatnya antisipasi saja di Wamena, kami siap siaga, semua pintu-pintu masuk ke Wamena kami perkuat, karena memang sudah banyak isu," kata dia.
TNI Candra mengakui bila menjelang 1 Desember yang dianggap sebagian masyarakat Papua sebagai peringatan ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM), banyak muncul isu-iau terkait pergerakan KKB.
Aparat dipastikannya akan sigap merespons setiap isu yang muncul.
"Sekarang ini isu sekecil apapun akan kami respons," kata Candra.
Aparat Kampung Ini Berani Usir Pemimpin KKB Egianus Kogoya
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua diduga kerap melakukan intervensi kepada aparatur kampung untuk mendapatkan uang dan bahan makanan.
Namun, ada kejadian unik yang diceritakan Sekretaris Daerah Lanny Jaya, Christian Sohilait tentang keberanian salah satu aparatur kampung di Distrik Kuyawage.
Ia mengisahkan pengalaman Leus Murib yang berani berhadapan dengan Pemimpin KKB wilayah Ndugama, Egianus Kogoya.
"Ketika kelompok KKB Nduga pimpinan Egianus Kogoya masuk untuk acara kedukaan di Kuyawage, dia kasih waktu, selesai duka berapa hari, (kelompok Egianus) harus segera tinggalkan tempat ini karena ini daerah pengungsi, kita tidak mau ada pertumpahan darah atau kontak senjata di sini," ujarnya di Jayapura, Senin (25/11/2019).
KKB pimpinan Egianus Kogoya merupakan kelompok yang selama satu tahun terakhir paling aktif beraksi menganggu keamanan di Kabupaten Nduga.
Bahkan, aksinya tergolong sadis karena ia tidak segan-segan membunuh korbannya.
Ketika keberadaannya di Kuyawage dibatasi oleh Leus Murib, Egianus bukan tidak melawan, namun Leus yang merupakan warga lokal justru berani menghadapinya.
"Egianus berontak tapi dia (Leus Murib) angkat panah juga. Ini contoh saja," kata Sohilait.
Menurut dia, hal tersebut bisa terjadi karena aparatur kampung di Lanny Jaya merupakan putra daerah sehingga ia juga memiliki posisi dalam struktur adat setempat.
Karenanya, ketika KKB mengintervensi, mereka berani melawan karena mereka sama-sama terikat aturan adat.
"Saya pikir mereka ini keluarga, jadi kalau keluarga, teman-teman OPM mau bunuh mereka dia juga pikir dua kali, itu denda besar buat mereka karena ini sama-sama anak asli yang punya wilayah," tutur Sohilait.
Keberadaan kelompok Egianus Kogoya di Kuyawage juga sempat dibenarkan oleh Komandan Kodim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf. Candra Dianto.
"Posisinya kelompok Egianus Kogoya sedang ada kedukaan di Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya," ungkapnya saat dihubungi melalui telepon pada 18 November 2019.
• Penggunaan Senapan Angin tak Terkendali, Bupati Bener Meriah akan Atur dengan Qanun
• Hengkang dari Istana, Dulu Kelahiran Pangeran Harry Tidak Disukai Pangeran Charles, Ini Alasannya
• Ini Penyebab Kematian Anak Gajah di Aceh Utara Sesuai Hasil Autopsi Tim Medis BKSDA
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapolda Papua: Kami Akan Tangkap Egianus Kogoya, Hidup atau Mati"