Burung Kuntul

Kawanan Burung Kuntul Ganggu Warga Simpang Tiga, Pidie, Dari Bau Kotoran Hingga Bulu

Pohon bakau yang kini bersarang kuntul kecil (kuek penyebutan dalam Bahasa Aceh) berada di kawasan pemukiman warga.

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/MUHAMMAD NAZAR
Kawanan burung kuntul kecil yang bersarang di pohon mangrove di Gampong Mesjid Gigieng, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie, Senin (13/1/2020). SERAMBINEWS.COM/ MUHAMMAD NAZAR 

Pohon bakau yang kini bersarang kuntul kecil (kuek penyebutan dalam Bahasa Aceh) berada di kawasan pemukiman warga.

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI- Keberadaan kawanan burung kuntul kecil (egretta garsetta)  meresahkan.

Pasalnya burung yang bersarang di pohon bakau atau mangrove di tambak di Gampong Mesjid Gigieng, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie sangat mengganggu

Kini burung itu terlihat, Senin (13/1/2020) di lokasi tersebut.

Pohon bakau yang kini bersarang kuntul kecil (kuek penyebutan dalam Bahasa Aceh) berada di kawasan pemukiman warga.

Sebab, bau kotoran kuntul kecil sangat terasa saat berada di Gampong Mesjid Gigieng.

Menyerah Setelah Beberapa Kali Gagal Melanjutkan Azan

Demo di Depan Polda Aceh, Mahasiswa Desak Polisi Usut Tuntas Kasus Penyelewengan Beasiswa

Polres Aceh Tamiang Mutasi Sejumlah Perwira, Ini Nama dan Jabatan Baru Mereka

Pantauan Serambinews.com, Senin (13/1/2020), warga harue menutup hidup karena tak mampu menahan bau kotoran burung kuntul kecil.

" Keberadaan kawanan burung kuntul kecil di pohon bakau cukup meresahkan warga, akibat bau kotoran dan bulu," kata Keuchik Mesjid Gigieng, Boyhaqi, kepada Serambinews.com, Senin (13/1/2020).

Ia menyebutkan, hampir satu tahun kawanan burung kuntul yang mencapai ribuan bersarang di pohon bakau.

Bahkan, sebagian pohon bakau di areal tambak sekitar 2 hekatare telah mati, seiring dijadikan sarang bagi burung warna putih itu.

" Kita telah mencoba berbagai cara untuk mengahalau burung itu dengan membakar ban, mercon dan menyiram air menggunakan mobil pemadam, tapi burung itu tetap bertahan," ujarnya.

Ia menjelaskan, warga tidak tahan lagi dengan bau kotoran yang begitu menyengat saat ditiup angin.

" Solusi untuk menghalau burung itu dengan cara memotong pohon bakau," sebutnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved