Berita Bireuen
Kakek Penyelamat Cucu yang Tenggelam di Samalanga Bireuen, Saat Ditemukan Masih Mengenakan Peci
"Keterangan orang yang melihat pertama dan mengangkat korban di pinggir laut, peci putih masih melekat di kepalanya, begitu juga baju, serta kain
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Nurul Hayati
“Keterangan orang yang melihat pertama dan mengangkat korban di pinggir laut, peci putih masih melekat di kepalanya, begitu juga baju, serta kain sarung masih seperti biasa,” ujar M Kasem, selaku sekretaris Panglima Laot Lhok Pante Rheng, Samalanga kepada Serambinews.com, Kamis (16/01/2020) saat berada di rumah duka.
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Bachtiar (68) seorang kakek warga Dusun Puri, Desa Pante Rheng Samalanga, Bireuen yang tenggelam saat menyelamatkan cucunya sekitar pukul 18.00 WIB, Rabu (15/01/2020) di kawasan laut Desa Pante Rheng.
Saat ditemukan sekitar pukul 02.15 WIB, Kamis (16/01/2020), masih melekat peci haji warna putih di kepalanya, baju dan kain sarung masih melekat dengan posisi telungkup di bibir pantai kawasan itu.
Berjarak sekitar 30 meter, dari lokasi diduga korban tenggelam.
“Keterangan orang yang melihat pertama dan mengangkat korban di pinggir laut, peci putih masih melekat di kepalanya, begitu juga baju, serta kain sarung masih seperti biasa,” ujar M Kasem, selaku sekretaris Panglima Laot Lhok Pante Rheng, Samalanga kepada Serambinews.com, Kamis (16/01/2020) saat berada di rumah duka.
Disebutkan, korban tenggelam sekitar pukul 18.00 WIB, Rabu (15/01/2020).
Saat menyelamatkan tiga cucunya.
• Satlantas Polres Bireuen Gelar Razia di Peudada, Ini Sasarannya
Usaha pencarian, dilakukan sejak menjelang magrib hingga pukul 22.00 WIB.
Melibatkan tim SAR menggunakan rubber boat, para nelayan, Kapolsek Samalanga, Danramil, Samalanga menggunakan boat nelayan.
Ada enam unit boat melakukan pencarian sejak sore hingga tengah malam, kemudian tim bubar.
Sementara pihak keluarga dan masyarakat ,masih terus mencari dan mendirikan tenda darurat di dekat pantai.
Sebagian warga melakukan doa bersama, baca yassin, dan sebagian mencari menelusuri kawasan tepi pantai hingga dinihari.
Saat duduk berkelompok, ada puluhan orang di dekat tenda yang dibangun warga.
Seorang petani tambak bernama Syafruddin Yusuf yang berada dalam kolompok tersebut bangun dari duduknya, dengan satu senter di tangan ia bergerak menyenter ke arah laut maupun pinggir laut.
• Terdakwa Pembunuh Sopir Travel di Aceh Singkil Menerima Dihukum Mati
Sekitar lima menit menyenter ke berbagai arah, terlihat satu benda agak putih pada riak air laut atau berjarak sekitar 30 meter dari lokasi yang diduga korban tenggelam.
“Ia mendekat dan menyenter lagi, ternyata korban Bachtiar sudah meninggal dunia yang tenggelam beberapa
jam sebelumnya, saat ditemukan dengan posisi tergeletak telungkup dekat riak air laut,” ujarnya.
Melihat kenyataan demikian, kata M Kasem, Syafruddin segera memanggil warga lainya dan keluarga untuk mendekat ke lokasi tersebut.
Korban ditemukan telungkup.
Saat ditemukan peci masih melekat di kepalanya, begitu juga baju dan kain sarung.
Padahal sudah tujuh jam tenggelam, saat menyelematkan cucunya.
Korban segera diangkat dan segera dibawa ke Puskesmas Samalanga, untuk divisum.
Usai divisum, korban dibawa pulang ke rumah duka.
Amatan Serambinews.com, ratusan warga Pante Rheng memenuhi rumah duka.
Begitu juga di ruas jalan depan rumah.
Perangkat desa serta unsur Muspika, juga hadir ke rumah duka.
• TNI Temukan Markas Pasukan OPM di Intan Jaya Papua
"Alhamdulillah bapak sudah ditemukan. Saat ditemukan masih mengenakan peci, baju serta kain, hanya mengalami lebam seperti benturan di pipi kanan, mungkin terkena benda keras saat tenggelam,” ujarnya seorang anak korban bernama Syarwani (30), kepada Serambinews.com.
Keuchik setempat, Chalid (71) kepada Serambinews.com mengatakan, Bachtiar sehari-hari sebagai pekerja membuat cincin sumur.
Rumah yang ditempati merupakan rumah bantuan tsunami dan sudah direhab serta diperlebar.
Korban beristrikan Zubaidah dan memiliki lima orang anak sudah dewasa.
Setiap sore menggunakan becak mesin melihat ternak yang diikat di kawasan pantai.
Kemarin sore, tiga cucunya ikut bersama korban. (*)
• VIDEO - Fakta Menarik Quique Setien, Eks Pemain Timnas Sepak Bola Pantai Kini Jadi Pelatih Barcelona