Lari dari Kejaran Polres Gayo Lues, 1 Mobil Angkut Ganja Masuk Jurang, 2 Pelaku Kabur, 4 Ditangkap

Pasalnya, kedua mobil dari arah Blangkejeren menuju ke arah Takengon ini tak berhenti saat distop di kawasan Blangkejeren, Jumat (17/1/2020).

Laporan Rasidan | Gayo Lues

SERAMBINEWS.COM,BLANGKEJEREN - Aparat Satuan Reserse (Satres) Narkoba Polres Gayo Lues  dibantu Personel Polsek Rikit Gaib, Gayo Lues, mengejar dua mobil yang dicurigai mengangkut ganja. 

Pasalnya, kedua mobil dari arah Blangkejeren menuju ke arah Takengon ini tak berhenti saat distop di kawasan Blangkejeren, Jumat (17/1/2020). 

Akibatnya, satu mobil yang dicurigai mengangkut ganja itu, yakni Innova BK 1848 IU masuk ke jurang di jalan lintas Blangkejeren, Gayo Lues - Takengon, Aceh Tengah. 

Tepatnya di Desa Ampa Kolak, Kecamatan Rikit Gaib, Gayo Lues, Jumat (17/1/2020) sekira pukul 05.30 WIB. 

Namun, sopir mobil ini serta satu rekannya berhasil kabur dan di dalamnya polisi menemukan 367 kilogram (Kg) ganja kering yang sudah dikemas rapi.

• Ayatollah Ali Khamenei Pemimpin Tertinggi Iran Pimpin Shalat Jumat Pertama Kalinya dalam 8 Tahun

• Eks Kombatan GAM Tripoli Meninggal Dunia di Malaysia, Mualem dan Tokoh Aceh Bertakziah

• VIDEO - Kecelakaan di SImpang Kameng Bireuen, Rombongan Dalam Perjalanan Membawa Orang Sakit

Sedangkan mobil satu lagi, yakni Avanza BK 1350 QV yang berada di belakang Innova 1848 IU itu berhasil dihentikan polisi.

Di dalam Avanza ini, polisi mengamankan empat orang yang diduga terkait dengan dua pelaku yang sudah kabur itu.

Kemudian keempat pelaku ini serta dua mobil tersebut diamankan ke Mapolres Gayo Lues. 

Demikian informasi yang diperoleh Serambinews.com dari personel Polres Gayo Lues, Jumat (17/1/2020). 

Adapun identitas empat pelaku yang sudah diamankan polisi adalah Khairul Saleh (26), warga Desa Tungel Baru, Kecamatan Rikit Gaib.

Kemudian Safriadi (26), warga Desa Meloak Aih Ilang, Kecamatan Putri Betung, Gayo Lues. 

Selanjutnya, Safrizal (25) warga Bukit Terangun, Gayo Lues. 

Terakhir M Amri (26), warga Indra Kasih, Medan Tembung, Sumatera Utara. (*)