Breaking News

Peristiwa

Miris! Balita Tewas Tanpa Kepala di Samarinda, Tak Bisa Diungkap Penyebab Kematiannya

Hanya ada dugaan beberapa bagian tubuh hilang disebabkan membusuk karena hanyut dalam air belasan hari.

Editor: Nur Nihayati
Tribunnews
Mayat balita Ahmad Yusuf Ghozali (4) masih di rumah sakit. Mayatnya ditemukan warga di Samarinda Ulu (TribunMataram Kolase/ Instagram/ TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO) 

Meski belum terungkap penyebab kematian, polisi sudah menilai kelalaian dari pihak PAUD dan menyimpulkan Yusuf jatuh ke parit.

Kesimpulan itu diambil karena lokasi Yusuf hilang dan lokasi ditemukan ada keterhubungan sistem drainase.

Yusuf yang hilang di PAUD Jannatul Athfaal Jalan Wahab Syahranie, Jumat (22/11/2019) dan ditemukan pada Minggu (8/12/2019). Kedua lokasi ini berjarak empat kilometer.

Wakil Polresta Samarinda AKBP Dedi Agustono mengatakan kasus ini akan terus berlanjut seiring penemuan barang bukti baru.

Sejauh ini polisi masih menerapkan pasal kelalaian yang mengakibatkan nyawa orang meninggal.

"Karena minim alat bukti. Maka kami terapkan pasal kelalaian bagi pengasuh karena luput dari pengawasan," jelasnya.

Dua pengasuh dijadikan tersangka, yakni Tri Supramayanti (52) dan Marlina (26).

Keduanya saat itu piket ketika Yusuf hilang. Kini keduanya telah ditahan di Polresta Samarinda sejak Selasa (21/1/2020) lalu. (Kompas.com/ Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton/ Khairina)

Mayat balita Ahmad Yusuf Ghozali (4) masih di rumah sakit. Mayatnya ditemukan warga di Samarinda Ulu


Babak baru kasus tewasnya balita tanpa kepala di Samarinda, penyebab kematian balita YAG (4) terungkap, dua pengasuh PAUD jadi tersangka.

Hilangnya YAG dari sebuah PAUD di Samarinda, Kalimantan Timur dan ditemukan dalam kondisi mengenaskan Desember 2019 silam mulai menemui titik terang.

Polisi akhirnya menetapkan dua pengasuh YAG sebagai tersangka yang menyebabkan hilangnya nyawa balita tersebut.

Tri Supramayanti (52) dan Marlina (26), guru pengasuh PAUD di Samarinda, Kalimantan Timur, mengaku pasrah setelah ditetapkan sebagai tersangka.

Dua guru ini dianggap bertanggung jawab atas tewasnya YAG setelah hilang dari PAUD tempatnya dititipkan.

Sepekan setelah hilang, YAG ditemukan dalam keadaan tanpa kepala di anak sungai Jalan Antasari.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved