Peristiwa
Miris! Balita Tewas Tanpa Kepala di Samarinda, Tak Bisa Diungkap Penyebab Kematiannya
Hanya ada dugaan beberapa bagian tubuh hilang disebabkan membusuk karena hanyut dalam air belasan hari.
"Saat kejadian itu memang kami dua yang piket," kata Yanti.
Yanti menyesali perbuatannya karena lalai menjaga YAG. Begitu juga Marlina.
"Kami lalai karenakan waktu itu kami piket," jelasnya.
Kini keduanya siap mengikuti proses hukum dan akan didampingi pengacara, juga dukungan dari guru-guru lain di PAUD.
Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu, Ipda Muhammad Ridwan mengatakan keduanya dikenakan pasal 359 KHUP tentang kelalaian yang mengakibatkan nyawa orang meninggal. Ancaman hukumannya di atas lima tahun penjara.
"Sejauh yang kami simpulkan YAG meninggal karena tercebur ke parit. Tidak ada tindak pidana. Jadi kami menyimpulkan ada kelalaian dari pihak PAUD," ungkap Ridwan.
Kedua tersangka, kata Ridwan akan diperiksa lebih lanjut selama 24 jam untuk memutuskan apakah dilakukan penahanan atau tidak. (Kompas.com/ Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton)
Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul Balita Tewas Tanpa Kepala di Samarinda, Dokter Forensik Tak Bisa Ungkap Penyebab Kematian Bocah Ini, https://mataram.tribunnews.com/2020/01/24/balita-tewas-tanpa-kepala-di-samarinda-dokter-forensik-tak-bisa-ungkap-penyebab-kematian-bocah-ini?page=all.
