Berita Abdya
Masjid Agung Abdya Butuh 15 Imam, Anggota DPRK Ikut Daftar, Ini Materi Diuji Prof Azman Ismail Cs
Masjid yang berdiri megah di Desa Seunaloh, Kecamatan Blangpidie, Abdya ini membutuhkan Dewan Imam beranggotakan 15 orang.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
Masjid yang berdiri megah di Desa Seunaloh, Kecamatan Blangpidie, Abdya ini membutuhkan Dewan Imam beranggotakan 15 orang.
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Masjid Agung Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), beroperasi awal Februari mendatang.
Masjid yang berdiri megah di Desa Seunaloh, Kecamatan Blangpidie, Abdya ini membutuhkan Dewan Imam beranggotakan 15 orang.
Peserta yang mendaftar untuk mengikuti seleksi Dewan Imam sebanyak 25 orang.
Sedangkan tim seleksi melibatkan para Imam Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.
Seleksi Dewan Imam Masjid Agung Abdya dibuka Wakil Bupati (Wabup) Abdya Muslizar MT.
Namun, kehadirannya itu diwakili Plt Kepala Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah, Ubaidillah di lantai dua masjid setempat, Selasa (28/1/2020).
• Kunjungi Dua Sekolah, Kepala BPS Berharap Pelajar Peduli Sensus Penduduk
• Ikut Berantas dan Tangkap Pelaku Narkoba, Keuchik Pondok Keumuning Dapat Penghargaan dari Polisi
• Hampir 12.000 Warga Aceh Tengah belum Buat KTP Elektronik, Blangko Terbatas, Ini Kategori Diutamakan

Acara pembukaan seleksi, dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Abdya, Dr H Iqbal Muhammad MAg.
Kemudian Ketua Majelis Syuyukh PW HUDA, Tgk H Abdurrahman Badar, Ketua Umum PW HUDA, Tgk Junaidi Rais, Ketua Isbat dan Camat dari sembilan kecamatan.
Ketua Panitia Seleksi Dewan Imam Masjid Agung, Aufa Safrijal Putra Lc MA, menjelaskan, 25 peserta seleksi imam yang sudah mendaftar akan seleksi tim penilai.
Tim penilai adalah empat Imam Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, yaitu Prof Dr Azman Ismail MA, Dr HA Mufakhir Muhammad MA.
Kemudian Dr Salman Al Hafizh MA dan Munawir Darwis Lc MA.
Aufa Safrijal Putra menyebutkan materi yang diuji terutama kemampuan hafiz, wawasan keagamaan fiqih shalat, cara membaca Alquran dengan tajwid, makraj, dan thariqatul ada,i.
“Tapi yang diutaman adalah kemampuan hafiz (hafalan Quran), minimal dua juz,” kata Aufa yang juga Kabid Pengembangan Sumber Daya Syariat Islam pada Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah Abdya.