Donald Trump Umumkan Perdamaian Palestina Israel, Bagaimana Reaksi Netanyahu dan Palestina?

Presiden AS Donald Trump secara resmi mengumumkan rencana perdamaian Palestina dan Israel.

Editor: Amirullah
AFP /Saul Loeb
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump hadir dalam kampanye Keep America Great di Huntington Center di Toledo, Ohio, pada 9 Januari 2020.(AFP /Saul Loeb) 

SERAMBINEWS.COM - Rincian isi rencana perdamaian Palestina dan Israel oleh Donald Trump, Netanyahu sebut AS 'teman terbaik, Mahmoud Abbas tolak keras.

Presiden AS Donald Trump secara resmi mengumumkan rencana perdamaian Palestina dan Israel.

Rencana itu disambut reaksi beragam dari seluruh dunia.

Bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, Donald Trump menyampaikan isi proposal yang disambut kecaman dari Ramallah.

"Bersama, kami bisa melakukannya.

Fajar baru di Timur Tengah," ujar Trump ketika mengumumkan rencana perdamaian Palestina dan Israel itu.

()

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu

Kisah Polisi Antar Jenazah Pengemis ke Rumah, Kaget Temukan Berkarung Uang Koin, Segini Jumlahnya

Nasib Nelayan Jeunieb yang Hilang Saat Melaut belum Jelas, Istri tak Kuat Hadapi Pertanyaan Anak

Akhirnya Terungkap, Ini Fakta Mengerikan Sumber Virus Corona, Mirip Dengan yang Ada di Indonesia

Sengketa Tapal Batas Antara Kecamatan Gandapura dan Makmur Bireuen Berakhir, Begini Penyelesaiannya

Pria Ini 3 Kali Setubuhi Gadis Tetangga di Ruang Tamu, Mahmudi Beraksi saat Istrinya Ada di Rumah

Upaya penyelesaian salah satu konflik terpanjang di dunia itu disusun berdasarkan arahan menantu sekaligus penasihat Trump, Jared Kushner.

Dia menuturkan, tawaran itu adalah "kesempatan terakhir" bagi Palestina.

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (28/1/2020), berikut isi dari "kesepakatan terbesar abad ini" tersebut:

  1. AS akan mengakui kedaulatan Israel berdasarkan wilayah yang diakui Trump bagian dari Tel Aviv. Rencana itu menyangkut peta konsep di mana sang presiden menyatakan, menggambarkan kompromi teritorial yang siap dilakukan Israel.
  2. Peta itu "dua kali lipat dari teritori Palestina dan menyediakan ibu kota bagi Palestina di kawasan Yerusalem Timur", di mana Trump menyatakan AS akan mendirikan kedutaan. Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menuturkan, rencana itu bakal memberikan mereka kontrol lebih dari 15 persen atas "kawasan bersejarah Palestina".
  3. Yerusalem akan menjadi "ibu kota Israel yang tak terbagi". Baik dua negara saling mengklaim kota tersebut. Ramallah bersikukuh bahwa Yerusalem Timur, yang diduduki Israel saat Perang Enam Hari 1967, adalah ibu kota mereka di masa depan.
  4. Rencana itu memberikan kesempatan bagi Palestina untuk "mendapatkan negara independen sesuai kehendak mereka". Namun, Trump tak memberikan banyak rincian.
  5. "Tidak ada warga Israel maupun Palestina bakal tercerabut dari rumah mereka. Menandakan permukiman Yahudi di Tepi Barat tidak akan diganggu gugat.
  6. Israel akan bekerja dengan pemerintah Yordania untuk memastikan status quo pengelolaan situs suci, dikenal di Yahudi sebagai Kuil Gunung, dan al-Haram al-Sharif oleh Muslim, tidak akan diganggu. Yordania disebut mendapat kepercayaan mengelola kawasan tersebut.
  7. Teritori yang diberikan kepada Palestina "bakal tetap terbuka selama empat tahun". Selama itu, Ramallah bisa mempelajarinya, menegosiasikannya, dan kemudian mendapatkan "kriteria negara berdaulat".

"Hari ini (Selasa), Israel telah mengambil langkah besar menuju perdamaian," papar presiden 73 tahun itu di Gedung Putih.

Dia mengatakan, visinya mewakili win-win solution bagi dua pihak.

Tawaran solusi dua negara yang bisa membuat dua negara sepakat.

Presiden dari Partai Republik itu beralasan, warga Palestina saat ini berada dalam kemiskinan dan kekerasan, serta dieksploitasi menjadi teroris dan ekstremis.

"Mereka berhak mendapatkan kehidupan yang lebih baik," kata Trump dalam konferensi pers di mana dia berdiri di samping Bibi, panggilan Netanyahu.

Sementara Kushner dalam wawancaranya dengan CNN memperingatkan Ramallah untuk tidak "mengacaukan" rencana perdamaian tersebut.

"Saya pikir mereka akan mengalami kesulitan ketika melihat komunitas internasional, di mana mereka akan mengklaim diri sebagai korban," ujar Kushner.

5 Fakta Mantan Bupati Nias Selatan Dilempari Kotoran Babi, Mobil Dihadang hingga Terjadi Keributan

Beredar Pesan Berantai Sebut Virus Corona Menyebar Lewat HP Xiaomi, Kominfo Beri Penjelasan Begini

 

Apa tanggapan Netanyahu dan Palestina?

Dilansir AFP, Benjamin Netanyahu menyebut kesepakatan itu sebagai "kesepakatan terbaik abad ini", dan memuji Trump sebagai "teman terbaik yang pernah dimiliki Israel".

Dari Ramallah, Presiden Mahmoud Abbas langsung menolak keras proposal itu.

Ia menyatakan tidak mungkin mereka bisa punya negara tanpa ibu kota di Yerusalem Timur.

"Kami sudah mengatakannya berulang kali.

Tidak, tidak, tidak," kecam Abbas.

"Kami sudah menolak tawaran ini dari awal, dan keputusan kami sudah tepat," lanjutnya.

()

Mahmoud Abbas

"Saya katakan kepada Trump dan Netanyahu: Yerusalem tidak untuk dijual, semua hak kami tidak untuk dijual dan tidak untuk tawar-menawar," kata Abbas dalam pidato yang disiarkan televisi dari Ramallah di Tepi Barat.

Kelompok milisi Palestina, Hamas yang mengontrol Jalur Gaza, juga menolak rencana tersebut, dengan menyatakan proposal itu "melikuidasi proyek nasional bangsa".

Dari New York, PBB mencetuskan, mereka masih berpegang pada resolusi dua negara berdasarkan perbatasan sebelum Perang 1967, atau sebelum Israel mencaplok Gaza dan Tepi Barat.

Juru bicara Sekretaris Jenderal Antonio Guterres menerangkan, mereka ingin rencana damai itu berdasarkan ketentuan PBB, hukum internasional, hingga kesepakatan bilateral.

Kelompok pejuang HAM B'Tselem dalam penjelasannya menyebutkan bahwa rencana perdamaian yang disusun pemerintahan Trump hanya menjadi bentuk apartheid.

B'Tselem menjelaskan, penawaran itu hanya akan membuat Palestina menjadi negara tertutup, terdiri dari kantong kecil, terisolasi, dan tanpa kendali atas kehidupan mereka.

Adapun Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab menyerukan Ramallah agar membawa rencana itu dalam bahan diskusi secara matang supaya bisa kembali ke jalur negosiasi.

Pemerintah Palestina (PA) memutuskan komunikasi dengan AS sejak Trump mengumumkan pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017.

Sejak saat itu, Washington melakukan balasan dengan menghentikan bantuan bilateral baik bagi Palestina maupun Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Pada November 2019, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengakhiri sikap berusia 40 tahun, di mana dia tak menganggap permukiman Israel di Tepi Barat ilegal.

Liga Arab dilaporkan bakal menggelar pertemuan darurat pada Sabtu (1/2/2020).

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Donald Trump Umumkan Perdamaian Palestina Israel, Netanyahu Sebut AS Teman Baik, Abbas Menolak

Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved