Berita Aceh Selatan

Aceh Selatan akan Revisi Database e-rtlh, Masyarakat tak Perlu Lagi Buat Proposal Rumah Bantuan

Menurut Muchsin, dengan siapnya data ini masyarakat tidak perlu lagi membuat proposal permohonan bantuan perumahan yang mengeluarkan biaya dan waktu.

Penulis: Taufik Zass | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
Kabid Perumahan dan Tata Bangunan Pada Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kabupaten Aceh Selatan, Muchsin ST. 

Setelah dilakukan verifikasi lapangan oleh pihak propinsi, akhirnya tinggal 127 unit.

Karena ada beberapa rumah yang sudah selesai dibangun dengan program bantuan perumahan lainnya, pada tahun sebelumnya.

"Data e-rtlh Aceh Selatan sekarang ini ada sekitar 10 ribu rumah tidak layak huni dan 500 lebih data rumah Backlog (Kepala Keluarga yang belum mempunyai rumah ), data itulah yang akan kita revisi dan perbaiki kembali, karena data ini dibuat sekitar 5 tahun yang lalu," ungkap Muchsin.

Kedepan, sambungnya, pihaknya akan mengambil langsung melaui data yang ada di desa.

Serta akan dilakukan verifikasi secara bertingkat, di desa dan di kecamatan.

Dengan selesainya data ini, diharapkan tidak ada lagi tumpang tindih dan tidak ada lagi pihak pihak yang luput dari pendataan yang semestinya sangat layak tapi terabaikan.

"Data ini akan kita perbaharui setiap tahunnya dengan melakukan sinkronisasi antar instansi yang ada program bantuan perumahan, sehingga kita tidak dirugikan lagi atas kegagalan bantuan karena adanya data ganda penerima bantuan dari berbagai program. Serta kita mempunyai target yang jelas penuntasan atau pengurangan jumlah rumah tidak layak huni di kabupaten Aceh Selatan," paparnya.

Buka Rakor Sensus BPS 2020, Wakil Wali Kota Langsa Minta Jangan Ada Lagi Perbedaan Data

Menurut Muchsin, yang penting dengan siapnya data ini masyarakat tidak perlu lagi membuat proposal permohonan bantuan perumahan yang mengeluarkan biaya dan waktu serta bersusah payah datang ke kantor dinas di kabupaten.

Program ini menurutnya, sesuai dengan visi misi Pemerintah Aceh Selatan yaitu Satu Data Terintegrasi (SADARI) dan Program Bedah Rumah.

"Data ini nanti juga akan kita sinkronkan dengan data BDT yang juga baru selesai direvisi, untuk mencapai target yang jelas dalam menuntaskan permasalahan rumah tidak layak huni secara bertahap dan dengan skala prioritas. Kita berharap kerjasama dan bantuan dari semua pihak terutama pemerintahan desa untuk dapat memberikan data yang valid dan benar," harapnya. (*)

Penetapan Kawasan Hutan di Aceh Singkil Dinilai Jadi Penyebab Kemiskinan, Ini Alasannya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved