Berita Banda Aceh
Anggota DPRA Sidak ke RSUZA, Temukan MRI Rusak, Manajemen Mengaku Tunggu Teknisi dari Siemens
Dalam inspeksi mendadak (sidak) ke RSUZA itu, Iskandar menemukan alat Magnetic Resonance Imaging (MRI) RSUZA rusak, sehingga tak bisa melayani pasien
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Mursal Ismail
Dalam inspeksi mendadak (sidak) ke RSUZA itu, Iskandar menemukan alat Magnetic Resonance Imaging (MRI) RSUZA rusak, sehingga tak bisa melayani pasien.
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Anggota DPRA dari Fraksi Partai Aceh, Iskandar Usman Al Farlaky, melakukan sidak ke RSUZA, Banda Aceh, Rabu (29/1/2020).
Dalam inspeksi mendadak (sidak) ke RSUZA itu, Iskandar menemukan alat Magnetic Resonance Imaging (MRI) RSUZA rusak, sehingga tak bisa melayani pasien.
MRI merupakan alat scan yang dapat membantu identifikasi penyakit pasien melalui medan magnet.
Iskandar menyampaikan, alat scan MRI tersebut sudah tidak berfungsi sejak tiga hari lalu.
Oleh karena itu, pemeriksaan terhadap pasien yang membutuhkan alat ini tak bisa dilakukan.
• Terdakwa Pelecehan Seksual di Pesantren An Dihukum 160-190 Bulan Penjara, Ini Sikap Jaksa, Pengacara
• Ujian Bagi Pelamar CPNS Aceh Singkil Berakhir, 339 Orang Lulus Passing Grade
• Sungai Tiro Berubah Hitam, Ikan Mati dan Gatal-Gatal
"Eksesnya kalau pasien hendak dioperasi, maka harus ditunda sampai ada hasil MRI.
Mesin ini hanya satu unit di RSUZA. Bagi rumah sakit lain yang memerlukan MRI pasiennya juga dibawa ke RSUZA," ujar mantan Ketua Fraksi PA ini.
Iskandar menambahkan, RSUZA sebagai rumah sakit rujukan harus mampu memberi pelayanan terbaik, jika ada alat medis yang rusak pun harus segera diperbaiki, sehingga tidak mengakibatkan pasien harus menunggu.
"Padahal pasien ini harus segera ditangani, karena mereka butuh tindakan medis secepatnya," kata Iskandar.
Anggota DPRA ini menambahkan, terkait hal itu dirinya mengaku sudah berkomunikasi dengan Direktur RSUZA agar segera memperbaiki mesin MRI.
"Informasi dari Pak Direktur sedang menunggu petugas teknis dari Siemens.
MRI itu sudah berumur 10 tahun. Pihak RSUZA akan melaporkan kepada kita bagaimana progres perbaikannya," ujar politisi muda ini.
Sekretaris Komisi V DPRA ini juga menyatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil pihak RSUZA guna membedah berbagai persoalan di rumah sakit ini.