Satu Peserta dari Aceh, Tiara Tersenggol dari Panggung LIDA 2020
Provinsi Aceh kehilangan satu jagonya dalam kompetisi Liga Dangdut Indonesia (LIDA 2020). Duta Aceh, Cut Mutiara Tairas Imris, tersenggol dan harus..
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
Satu Peserta dari Aceh, Tiara Tersenggol dari Panggung LIDA 2020
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Provinsi Aceh kehilangan satu jagonya dalam kompetisi Liga Dangdut Indonesia (LIDA 2020). Duta Aceh, Cut Mutiara Tairas Imris, tersenggol dan harus meninggalkan gelanggang kompetisi, Kamis (30/1/2020) malam.
Cut Mutiara Tairas Intis atau Tiara dalam poling akhir melalui SMS memperoleh angka terendah 16.74 persen. Peserta dari Jawa Timur, Dikna meraih angka tertinggi 22.05 persen, disusul Kia dari Kalimantan Barat 21.50 persen, Sukma dari Sulawesi Utara 20.49 persen, dan Igo dari Sumatera Selatan 19. 22 persen.
Tiara berada dalam grup 4 Merah, dan bersaing dengan 69 peserta lainnya dari 34 provinsi di Indonesia.
Aceh mengirimkan tiga duta, Cut Mutiara Tairas Imris (Banda Aceh), Marisa Padila (Bener Meriah) dan KhumairaTsamara (Aceh Tengah). Dengan tersenggolnya Tiara, maka Aceh menyisakan dua kontestan lainnya.
Cut Mutiara Tairas Imris (19), kelahiran Kota Lhokseumawe saat ini masih kuliah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh.
Anak kedua pasangan Imran dan Rismala Dewi ini, berbesar hati menerima hasil akhir yang membuatnya harus meninggalkan gelanggang.
• Langsa Antisipasi Virus Cina, Warga Diminta Jaga Pola Hidup Bersih
• Pemerintah Pakpak Bharat Dukung Bandara di Aceh Singkil jadi Bandara Komersil
• Evakuasi WNI dari Wuhan, Mahasiswa Aceh Akan Dikarantina di Jakarta
Di dunia tarik suara, Cut Mutiara mempunyai beberapa prestasi. Diantaranya pernah menjuarai Bintang Radio RRI Lhokseumawe tahun 2017.
Kemudian masuk 15 besar Bintang Radio tingkat Nasional yang di ikuti perwakilan RRI seluruh Indonesia di Kota Ambon, pada tahun yang sama. Bintang Kontes Dangdut Indonesia (KDI) tahun 2018.
Aris Nosar dan Aman Acha mewakili komunitad Khumaira Tsamara atau Mera dan Marisa Padila atau Ica mengharapkan dukungan penuh masyarakat mendongkrak poling SMS bagi Mera dan Ica.
"Selain kualitas diri peserta, kompetisi ini sangat ditentukan juga oleh dukungan melalui SMS. Karenanya kita harapkan dukungan penuh dari kita semua," kata Aris Nosar yang juga Ketua Lembaga Seni Budaya Gayo atau Lesbuga Jakarta.
Aman Aca mengatakan, forum LIDA sangat membantu bagi pengenalan seni budaya Gayo di publik Indonesia. "Gayo menjadi lebih dikenal, antara lain melalui panggung LIDA," kata Aman Acha.
Beberapa seni Gayo, seperti didong, tari Guel, pakaian motif kerawang Gayo dan sebagainya begitu dikenal luas dari panggung LIDA. "Panggung LIDA sangat efektif untuk promosi budaya," komentar Agam Ilyas, entrepreuner seni di Jakarta.(*)
• Nasib Anjing-anjing di Pasar Daging China, Disiksa dan Menanti Giliran untuk Dibakar Hidup-hidup
• Pemerintah Pakpak Bharat Dukung Bandara di Aceh Singkil jadi Bandara Komersil
• Tumpukan Minuman Kedaluwarsa Dibakar di Tengah Pemukiman Warga, Kadis DLH Pidie Ingatkan Bahayanya