Luar Negeri

Imran Aliev Tewas dengan Leher Digorok, Blogger Ini Berani Kritik Presiden Rusia Vladimir Putin

Imran Aliev ditemukan tewas di kamar hotel di Lille, Prancis, pekan lalu. Ia tewas dengan pisau berlumuran darah di sebelah mayatnya

Editor: Faisal Zamzami
dailystar.co.uk
Imran Aliev 

SERAMBINEWS.COM - Seorang blogger anti-Presiden Rusia, Vladimir Putin, tewas dengan leher digorok. 

Insiden itu menimbulkan kekhawatiran adanya pasukan serang Rusia yang akan mendatangkan malapetaka di seluruh Eropa.

Imran Aliev ditemukan tewas di kamar hotel di Lille, Prancis, pekan lalu.

Ia tewas dengan pisau berlumuran darah di sebelah mayatnya dan "banyak luka" di dadanya.

Dilansir dari Daily Star, Sabtu (8/2/2020), Aliev telah menjadi kritikus vokal Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov di blog dan akun YouTube-nya selama bertahun-tahun.

Aliev bekerja dengan nama samaran Mansur Stariy atau Old Mansur.

Polisi Prancis percaya pembunuhan itu "bermotif politik".

Kini mereka sedang berusaha melacak rekan perjalanannya yang berusia 35 tahun, yang menghilang tak lama setelah pembunuhan itu.

Pria ini Bunuh Perawat dan Berniat Setubuhi Jenazahnya, Boh Soon Dihukum Seumur Hidup

Wakil Rakyat Aceh, HRD Dukung Kegiatan Tastafi Jakarta, Ini Pesan Abu Mudi

Pasangan ini telah melakukan perjalanan dari rumah Aliev di Belgia di mana ia berada di bawah perlindungan polisi, ke Lille, Prancis.

Mereka melakukan perjalanan dengan kereta api pada 29 Januari dan mereka memesan kamar di Coq Hardi Hotel.

Sehari sebelum kematiannya, Aliev mengatakan kepada istri dan empat anaknya bahwa ia akan pergi untuk "urusan bisnis" setelah seorang pria tak dikenal dari Chechnya muncul.

S
Vladimir Putin yang dikenal punya kondisi fisik yang selalu fit.
  (The Telegraph)

Tubuh Aliev ditemukan ketika manajer hotel pergi untuk memeriksa tamu.

Seorang pejabat kepolisian Prancis mengatakan, “(Aliev) meninggalkan Belgia pada hari Rabu di mana ia berada di bawah perlindungan polisi karena ancaman dari Rusia dan Chechnya karena blogging oposisi miliknya.

"Dia ditemani oleh seorang dari Chechnya lain, yang kita tentukan tentatif berdasarkan dokumen perjalanannya.

"Jelas, mengingat sejarah Aliev dan ancaman sebelumnya, kami perlu memeriksa dengan kuat kemungkinan peran intelijen negara dalam pembunuhan ini.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved