Info Kota Subulussalam

Warga Pertanyakan Realisasi Usulan Pemekaran Kecamatan di Subulussalam, Begini Kata Wali Kota

Tokoh pemuda yang ikut dalam panitia pemekaran kecamatan di Sultan Daulat, Pak Kandong Maha, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com

Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
PANITIA pemekaran Kecamatan Pasir Belo menyerahkan berkas usulan kepada Wakil Wali Kota Subulussalam, Drs Salmaza MAP beberapa waktu lalu. 

Tokoh pemuda yang ikut dalam panitia pemekaran kecamatan di Sultan Daulat, Pak Kandong Maha, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Selasa (11/2/2020).

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Sejumlah masyarakat di Kota Subulussalam mempertanyakan realisasi usulan pemekaran kecamatan. 

Usulan ini sudah diajukan sejak beberapa tahun terakhir. 

Tokoh pemuda yang ikut dalam panitia pemekaran kecamatan di Sultan Daulat, Pak Kandong Maha, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Selasa (11/2/2020).

"Kita ingin tau sampai dimana prosesnya, karena usulan ini sudah bergulir lama, harusnya ada penjelasan juga dari pemerintah," kata Pak Kandong Maha. 

Pak Kandong yang juga dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiah (STIT-HAFAS), Kota Subulussalam mencontohkan usulan pemekaran Kecamatan Pasir Belo di Sultan Daulat.

Soal Kasus Dugaan Proyek Fiktif DPUPR Subulussalam, Rekanan Angkat Bicara

Aspirasi pemekaran ini menurut Pak Kandong sudah digelorakan sejak 2016.

Kemudian diikuti pembentukan panitia serta deklarasi hingga lobi-lobi.

Selain itu, lanjut Pak Kandong, mereka selaku panitia sudah mengajukan berkas usulan pemekaran kepada pemerintah.

Pak Kandong mengatakan panitia saat itu diterima Ketua DPRK Ian, Wakil Wali Kota Salmaza dan Kabag Tata Praja Ali Tumangger. 

Sedangkan berkas usulan pemekaran diajukan panitia dan tokoh masyarakat, seperti Baginda, Sarkani dan Khairunnas.

"Maka kami ingin tau sekarang apakah pemerintah serius untuk mendengarkannya serta sejauh mana sudah perkembangannya.

Jikapun ada berkas yang kurang, kita harap diberi tahu juga, agar bisa dilengkapi," ujar Pak Kandong.

Kisah Kakek Penyandang Tuna Netra di Subulussalam, Putra Rasmito: Bapak yang Minta Bekerja

Berdasarkan informasi yang dihimpun Serambinews.com sejak 2016 lalu setidaknya ada empat usulan pemekaran kecamatan serta beberapa desa.

Empat kecamatan yang diusulkan mekar masing-masing dua di Sultan Daulat, satu di Rundeng dan Penanggalan.

Dua daerah di Sultan Daulat yang diusul menjadi kecamatan masing-masing Pasir Belo dan Batu Napal.

Kemudian di Rundeng Kecamatan Taulang dan Penanggalan Kecamatan Lae Kombih.

Wali Kota Subulussalam H Affan Alfian Bintang SE yang dikonfirmasi Serambinews.com terkait harapan warga soal pemekaran mengatakan sedang dalam proses di Bagian Tata Praja Setdako Subulussalam.

Kisah Kakek Rasmito, Tuna Netra di Subulussalam yang Bekerja Mengupah Memikul Kelapa Sawit

Untuk perkembangan atau kemajuan proses, WalI Kota Affan Bintang, mengaku belum tahu.

Oleh karena itu, ia meminta waktu untuk mengonfirmasi kepada Asisten I Setdako Subulussalam.

"Untuk pemekaran sedang dalam proses di Tatapraja, namun bagaimana sekarang kemajuannya nanti saya tanya dulu kepada asisten," kata Wali Kota Affan Bintang.

Tuna Netra Subulussalam Tetap Bekerja Keras, Kakek Rasmito: Justru Banyak Yang Meminta-minta ke Saya

Sementara Kepala Bagian Tatapraja Setdako Subulussalam, Khainuddin yang dikonfirmasi wartawan belum juga memberikan penjelasan. 

Khainuddin sempat mengirimkan progres pemekaran desa melalui pesan WhatsApp, namun belakangan menghapusnya.

Ketika dipertanyakan kembali, dia berdalih untuk mengumpulkan bahan lalu guna  menggelar konferensi pers. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved